"Kejahatan menghancurkan segalanya; mereka membunuh harapan. Semoga perjuangan Miguel menjadi cahaya yang menerangi jalan yang benar bagi Kolombia,” ujarnya di platform X.
Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio juga menyampaikan rasa dukanya.
"Amerika Serikat menyatakan solidaritasnya kepada keluarganya, rakyat Kolombia, baik dalam duka maupun menuntut keadilan bagi mereka yang bertanggung jawab,” tulisnya.
Hingga kini, enam orang telah ditangkap terkait penembakan tersebut, termasuk seorang remaja berusia 15 tahun yang dituduh sebagai pelaku penembakan.
Dalam video penangkapannya, remaja itu mengaku disewa oleh seorang pengedar narkoba lokal.
Polisi masih memburu dalang di balik serangan tersebut, dengan imbalan informasi hingga 3 miliar peso. AS, Inggris, dan Uni Emirat Arab turut membantu penyelidikan.
Kematian Miguel Uribe menambah catatan tragis dalam sejarah keluarganya. Ibunya, jurnalis Diana Turbay, tewas pada 1991 dalam operasi penyelamatan yang gagal setelah diculik Kartel Medellin pimpinan Pablo Escobar.
Uribe dikenal sebagai politisi muda yang kritis terhadap Presiden Gustavo Petro. Ia memulai karier politiknya pada usia 25 tahun sebagai anggota dewan kota Bogota, lalu memimpin daftar Senat partai Pusat Demokratik pada pemilu legislatif 2022 dengan slogan “Kolombia Pertama”.
Dibesarkan dalam keluarga politik ternama, kakek dari pihak ibunya, Julio Cesar Turbay, pernah menjadi presiden Kolombia (1978-1982), sedangkan kakek dari pihak ayahnya, Rodrigo Uribe Echavarria, merupakan tokoh Partai Liberal.
Uribe meninggalkan seorang istri, seorang putra, seorang putri tiri, ayah, dan seorang saudara perempuan.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
4 Pengakuan AKBP B Soal Kematian Dosen Untag Semarang, Ungkap Detik-detik Sebelum Jasad Ditemukan
Resmi! Erick Thohir Kuasai 100 Persen Saham Oxford United, Manajemen Klub Berubah Total
AKBP Basuki, Polisi Dalmas Polda Jateng Dampingi Dosen Untag Sebelum Tewas
MK Menguntungkan Jokowi, Merugikan Prabowo