NARASIBARU.COM - Presiden RI, Prabowo Subianto, turut menyinggung mengenai sengketa Blok Ambalat saat berpidato dalam Sidang Tahunan MPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Hingga saat ini, persoalan perbatasan antara Indonesia-Malaysia tersebut tak kunjung menemui titik terang, meskipun kedua negara terus berupaya mencari solusi dan jalan tengah.
"Kami terutama dengan tetangga-tetangga kita. Kita ingin selesaikan semua masalah. Ada masalah kadang-kadang masalah garis perbatasan. Masalah ini adalah warisan dari kolonialis, warisan dari penjajah," kata Prabowo, Jumat (15/8/2025).
Dia mengungkapkan, masalah perbatasan sejatinya merupakan warisan para kolonialis. Khususnya Inggris dan Belanda, yang memang pernah datang dan menjajah Malaysia dan Indonesia.
"Belanda datang dengan Inggris dia bikin garis, seenak jidatnya dia bikin garis itu, yang repot kita sekarang. Kita mau ditabrak sama Malaysia," ucapnya.
Padahal, Indonesia dan Malaysia adalah negara sahabat yang berasal dari satu rumpun. Dia mengingatkan, agar kedua negara tidak terjebak dalam politik divide et impera atau adu domba.
"Tapi selalu politik devide et impera itu selalu ada. Janganlah kita naif, janganlah kita terus-menerus mau diadu domba," ungkapnya.
Diketahui, Ambalat merupakan blok eksplorasi minyak dan gas Indonesia di wilayah Laut Sulawesi. Blok itu disebut tumpang tindih dengan Blok ND6 dan ND7 yang diklaim milik Malaysia.
Wilayah tersebut telah dibagi melalui kesepakatan antara Inggris dan Belanda terkait wilayah jajahan mereka pada 1891.
Sumber: akurat
Artikel Terkait
Keanehan-Keanehan di Pidato Kenegaraan Presiden Prabowo
Rugikan Negara Rp 300 Triliun, Prabowo Tak Segan Sikat Jenderal dan Kader Gerindra yang Bekingi Tambang Ilegal
Prabowo Sindir Publik: Salah Terus Diingat, Kebaikan Dilupakan
MLPRU Tingkatkan Teknologi Zero-Knowledge Proof untuk Memperkokoh Pertahanan Perdagangan Aset Digital