Menanggapi situasi ini, Menteri Luar Negeri Penny Wong menyebut langkah Israel sebagai reaksi “tidak dapat dibenarkan” dan menuding pemerintahan Netanyahu justru mengisolasi diri serta merusak upaya internasional menuju solusi dua negara.
Pemimpin Oposisi Israel, Yair Lapid, mengecam komentar Netanyahu.
“Saat ini, yang paling memperkuat posisi seorang pemimpin di dunia demokrasi adalah berhadapan dengan Netanyahu, pemimpin paling beracun secara politik di dunia Barat,” tulisnya di X.
Sementara itu, Menteri Keuangan Katy Gallagher menegaskan bahwa hubungan kedua negara belum sepenuhnya rusak. Menurutnya, keputusan Australia mendorong perdamaian, bukan mengisolasi Israel.
“Keputusan kami didasarkan pada pandangan mengenai solusi dua negara dan jalur menuju perdamaian. Kami tetap menginginkan komunikasi terbuka,” ujarnya.
Australia berencana mengikuti jejak Prancis, Inggris, dan Kanada dalam mengakui status kenegaraan Palestina di Majelis Umum PBB September mendatang.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Santer Dimakzulkan, Ini Rekam Jejak Ketum PBNU Gus Yahya dengan Zionis Israel
Ternyata Saat Pacaran dengan Dosen Untag, AKBP Basuki Status Pisah Ranjang dengan Istri
KPK Bantah Uang Rp300 Miliar yang Dipamerkan Pinjaman dari Bank, Ini Penjelasannya
Viral Jokowi Dipanggil Joko Wikodo di Bloomberg New Economy Forum