“Saya sangat prihatin dengan peningkatan jumlah sindrom neurologis onset muda dan onset dini. Selama setahun terakhir, saya telah mengikuti 147 kasus, antara usia 17 hingga 80 tahun,” tulis Marrero.
Sejauh ini, Marrero dan pejabat kesehatan mencurigai herbisida yang disebut Glyphosate kemungkinan menjadi alasan di balik penyakit otak tersebut. Herbisida digunakan dalam pertanian, industri kehutanan, dan pembasmi rumput rumah tangga.
Dalam suratnya, Marrero menggarisbawahi bahwa tes laboratorium pada pasien menunjukkan tanda-tanda paparan yang jelas terhadap glifosat, serta senyawa lain yang terkait dengan herbisida.
Sementara itu, sekelompok pasien dari New Brunswick telah meminta pemerintah federal dan provinsi untuk melakukan penyelidikan skala penuh pada penyakit otak ini.
Sumber: rmol
Artikel Terkait
Syuriyah PBNU Lengserkan Abang Yaqut dari Kursi Ketum, Kendali Sementara ke Rais Aam
Resmi Dipecat? PBNU: Gus Yahya Tidak Lagi Berstatus Ketum PBNU Per 26 November 2025
Viral! Momen Warga Selamatkan Pria Mabuk yang Panjat dan Tertidur di Atas Pohon, Endingnya Sesuai Harapan
Longsor Renggut Empat Nyawa Satu Keluarga di Tapanuli Tengah, Banjir Bandang Juga Mengancam Sibolga