Massa Binaan Geng Solo, Penyusup Aksi Demi Goyang Prabowo?

- Rabu, 03 September 2025 | 21:15 WIB
Massa Binaan Geng Solo, Penyusup Aksi Demi Goyang Prabowo?


'Massa Binaan Geng Solo, Penyusup Aksi Demi Goyang Prabowo?


Oleh: Tarmidzi Yusuf

Kolumnis


Setiap aksi unjuk rasa selalu ada penyusup, provokator dan penumpang gelap. Jarang aksi murni tanpa disusupi penyusup, provokator dan penumpang gelap.


Terkadang dan menguatkan dugaan kalau penyusup dan provokator aksi berasal dari kalangan aparat sendiri. 


Mereka, biasanya berpakaian preman dan layaknya seorang pendemo, sengaja mengkondisikan situasi ricuh dan rusuh. Memancing aparat bersikap represif.


Demonstrasi mahasiswa penghujung bulan Agustus 2025 lebih menonjol tampilnya massa “binaan” dan provokasi aparat berpakaian preman. 


Sekelompok massa “binaan” datang belakangan. Bahkan mereka beraksi setelah massa pendemo murni membubarkan diri.


Fenomena massa “binaan” ini yang membuat demonstrasi di penghujung bulan Agustus 2025 menjadi demonstrasi yang menakutkan, menegangkan dan mencekam. 


Puluhan halte Jakarta dibakar dan rusak. Plus, beberapa kantor DPRD dan kantor polisi dibakar.


Rumah anggota DPR non aktif dan rumah Menteri Keuangan Sri Mulyani yang menyebut “guru beban negara” dijarah oleh massa “binaan”. 


Ingat! Massa “binaan” bukan demonstran. Massa “binaan” sengaja melakukan perusakan dan penjarahan.


Massa “binaan” oleh “pembinanya” didatangkan dari beberapa daerah untuk melakukan perusakan, pembakaran dan penjarahan. 


Tujuannya chaos. Mereka, massa “binaan” dibayar. Ngerinya lagi. Massa “binaan” dibekali bom molotov dan petasan.


Yang membuat kita prihatin! Massa “binaan” dengan leluasa melakukan bakar-bakaran gedung DPRD dan rumah dinas wakil gubernur Jawa Timur. 


Ada apa? Kenapa aparat terkesan melakukan pembiaran atau jangan-jangan massa “binaan” bagian settingan dari aparat. Chaos.


Diamnya aparat berwenang terhadap massa “binaan” memantik spekulasi adanya kesengajaan sebagai bagian dari skenario untuk mengganggu stabilitas nasional menggoyang Presiden Prabowo?


Pembiaran massa “binaan” oleh aparat yang berwenang sebagai penunjuk adanya kelompok yang bermain di internal kekuasaan. Kelompok yang masih mengontrol keamanan dan ketertiban masyarakat.


Siapa? Aparat dari Geng Solo paling santer disebut. Pendananya? Seorang mafia minyak yang sekarang tersandung kasus hukum di Kejaksaan Agung


Geng Solo masih memegang kendali di Pemerintahan Presiden Prabowo. Sedihnya, Presiden Prabowo tidak berdaya menghadapi Geng Solo.


Padahal rakyat semakin kencang mendesak agar Presiden Prabowo berani mencopot Kapolri dan menteri-menteri dari Geng Solo yang sering melakukan pembusukan dari dalam Pemerintahan Presiden Prabowo.


Bahkan bila Presiden Prabowo masih punya nyali membiarkan DPR dan Mahkamah Konstitusi melakukan pemakzulan terhadap anak haram konstitusi sebelum Presiden Prabowo berhasil dilengserkan oleh konspirasi Geng Solo.


Kita tunggu saja siapa yang bakal tergulung? Presiden Prabowo atau Geng Solo. “Perang” terbuka telah dimulai. 


Skenario Presiden Prabowo diganti anak haram konstitusi sedang berjalan. Cegah sebelum terjadi. 


Caranya? Salahsatunya; copot Kapolri dan menteri-menteri Geng Solo! Bila Presiden Prabowo tidak melakukan seruan ini, tinggal menunggu waktu Presiden Prabowo jatuh. ***

Komentar