NARASIBARU.COM - Wakil Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) Dahnil Anzar Simanjuntak, menanggapi potongan video Menag, Nasaruddin Umar, yang sempat menimbulkan tafsir berbeda mengenai profesi guru.
Ia menilai, tak ada ucapan Menag yang bermaksud untuk merendahkan profesi seorang guru.
"Saya tidak melihat teks dan konteks merendahkan profesi guru terkait dengan pernyataan Menteri Agama Nasarudin Umar. Justru dari pernyataan Pak Menag tersebut, saya melihat sikap meninggikan dan menghormati profesi guru," ujar Dahnil kepada wartawan di Jakarta, Jumat (5/9).
Dahnil mengatakan, Menag menempatkan guru sebagai profesi yang melakukan tugas profetik atau tugas-tugas kenabian, yang tidak bisa diukur dengan material, dan para guru bekerja melaksanakan tugas-tugas tersebut dengan penuh dedikasi dan keikhlasan. Namun, bukan berarti tidak disejahterakan
"Justru, pesan implisit yang menurut saya ingin disampaikan Menag Nasarudin Umar melalui pernyataan tersebut, terang, karena para guru bekerja dengan penuh dedikasi dan ikhlas, negara dan kita punya tanggungjawab untuk menghadirkan kesejahteraan bagi para guru," jelas Dahnil.
"Agar kerja-kerja profetiknya semakin berkualitas dan mampu mewujudkan Indonesia yang lebih maju," sambungnya.
Menag Minta Maaf
Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyampaikan klarifikasi sekaligus permohonan maaf terkait potongan video pernyataannya yang sempat menimbulkan tafsir berbeda mengenai profesi guru.
“Saya menyadari bahwa potongan pernyataan saya tentang guru menimbulkan tafsir yang kurang tepat dan melukai perasaan sebagian guru. Untuk itu, saya memohon maaf yang sebesar-besarnya. Tidak ada niat sedikit pun bagi saya untuk merendahkan profesi guru,” ujar Menag, Rabu (3/9/2025).
"Justru sebaliknya, saya ingin menegaskan bahwa guru adalah profesi yang sangat mulia, karena dengan ketulusan hati merekalah generasi bangsa ditempa."
Menag menambahkan, dirinya pun seorang guru. “Puluhan tahun hidup saya, saya abdikan di ruang kelas, mendidik mahasiswa, menulis, dan membimbing. Karena itu, saya sangat memahami bahwa di balik kemuliaan profesi ini, guru tetap manusia yang membutuhkan kesejahteraan yang layak,” imbuhnya.
Sumber: kumparan
Artikel Terkait
Jakarta Bersholawat! Cara ke Monas Untuk Maulid Nabi 2025 Naik KRL, Transjakarta, Hingga MRT
Ternyata Bukan hanya Foto Prabowo yang Lenyap di Koran Jepang
Elon Musk Berpotensi Jadi Triliuner Pertama di Dunia
Rumah Sakit di Prancis Diminta Bersiap Hadapi Perang di Eropa Tahun 2026