Lantas, apa yang membuat infrastruktur tersebut tidak memberikan amplifikasi ekonomi?
Direktur CELIOS Bhima Yudhistira menuturkan bahwa angka Incremental Capital Output Ratio (ICOR) era Jokowi mencapai 6,2%-6,5%, sementara sebelumnya di era SBY angka ICOR berada di kisaran 4,5%.
"Itu menunjukkan investasi di era Jokowi ini makin boros, makin tidak efisien. Begitu presiden Jokowi buka karpet merah untuk investor, tapi ICOR nya tinggi maka investor akan hitung ulang semua perencanaan dan biaya," tegas Bhima kepada CNBC Indonesia, Rabu (10/5/2023).
Bahkan, Bhima menegaskan bahwa selama perang dagang AS vs China, investor lebih memilih merelokasi pabriknya ke Vietnam yang ICOR-nya hanya 4,6%. Hal ini dikarenakan ICOR Indonesia yang kelewat tinggi.
Bhima menambahkan ICOR tinggi kalau ditelusuri salah satunya karena biaya korupsi dan pungli yang mahal, birokrasi masih menghambat, produktivitas tenaga kerja hingga soal biaya logistik yang terbilang menguras kantong pelaku usaha.
"Selama tren Icor memburuk, era SBY jauh lebih ramah terhadap investor. Jadi pak SBY itu gak perlu bilang "please invest in my country", investor sudah paham sendiri soal hitungan biaya investasi dan risiko," paparnya.
Benar saja, Indonesia Corruption Watch (ICW) menyebut 30% korupsi pada 2017 di Indonesia justru terjadi di pembangunan infrastruktur serta pengadaan barang dan jasa.
ICW juga menyebut pada periode 2010-2020, 53% tender publik di Indonesia adalah tender untuk proyek konstruksi. Kasus korupsi proyek infrastruktur meningkat 50% di Indonesia antara 2015-2018.
Korupsi bahkan tetap merajelala pada awal pandemi Covid-19. KPK menangani kasus korupsi sebanyak 36 kasus terkait korupsi infrastruktur pada 2020 hingga Maret 2021.
Data KPK juga menunjukkan bahwa sebanyak 10-15% lari kepada keuntungan kontraktor, kurang lebih 7% untuk komitmen kepastian anggaran, kurang lebih 20% untuk komitmen fee proyek, sedangkan untuk manipulasi laporan dan lain lain menghabiskan 5% dari nilai proyek.
Dengan korupsi ini dapat dilihat bahwa pembangunan infrastruktur tak pelak seperti zaman Daendels kala membangun jalan Anyer-Panarukan. Ujung-ujungnya, menyusahkan rakyat kecil. [IndonesiaToday/cnbc]
Sumber: cnbcindonesia.com
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Ahmad Sahroni Cerita Jatuh dari Plafon Saat Rumahnya Dijarah
Media Israel: Netanyahu Lakukan Ritual Penyembelihan Sapi Merah Suci
Andre Taulany dan Natasha Rizky Terlalu Akrab, Desta Cemburu?
3 Tahun Nganggur, Sule Sentil Sosok Artis yang Jadi Biang Kerok, Kini Andalkan Penghasilan di TikTok