Pengamat politik Rocky Gerung blak-blakan menyinggung isu yang menerpa Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka di hadapan para petinggi Polri.
Hal itu disampaikan Rocky dalam dialog publik dengan tema ‘Penyampaian Pendapat di Muka Umum Hak dan Kewajiban, Tindakan Anarkistis Menjadi Tanggung Jawab Hukum’ di STIK-PTIK, Jakarta Selatan pada Senin, 29 September 2025.
“Di belakang kepala kita, di belakang emak-emak, di belakang kepala para dosen, di belakang kepala para jurnalis, ada isu yang unexplainable, unspeakable yaitu soal fufufafa dan ijazah palsu itu yang jadi background kemarahan publik,” tegas Rocky.
Akademisi yang dikenal kritis ini menyebut kemarahan publik dalam situasi yang sunyi dan senyap di ketidakberdayaannya.
“Karena (mereka) menunggu kepastian isu ini sampai di mana tuh? Kita bikin research, saya bikin research, isu ini masih ada di semester depan, masih ada di situ,” jelasnya.
Rocky menjelaskan secara teoritis mengenai konsep reformasi Polri yang berujung pada terpecahkannya isu-isu di tengah publik.
“Jadi kita mau bahas sekaligus apa sebenarnya yang disebut reformasi sebetulnya, basisnya adalah kecurigaan masyarakat terhadap penyelesaian kasus-kasus yang sangat sensitif,” pungkasnya.
Sumber: rmol
Foto: Rocky Gerung. (Foto: YouTube TV Radio Polri)
Artikel Terkait
Bukan Hasil Korupsi, KPK Akui Alphard yang Disita dari Noel Ternyata Mobil Sewaan Kantor
Adik Jusuf Kalla dan Eks Dirut PLN Jadi Tersangka Korupsi PLTU Mangkrak Rp 1,35 Triliun
Momen Prabowo Rampas Rp 7 Triliun Aset Koruptor Timah, Harta Karun Tanah Jarang Jadi Sorotan
Walau Berat, Gibran Bisa Berdamai dengan Subhan Palal soal Gugatan Rp 125 Triliun, Apa Syaratnya?