Kabar terbaru datang dari anggota DPR RI nonaktif, Ahmad Sahroni.
Setelah dulu sempat viral karena nilai “6” di ijazahnya, kini Sahroni kembali mencuri perhatian.
Ia resmi diwisuda sebagai doktor (S3) dari Universitas Borobudur, Jakarta, pada Senin (14/10/2025).
Momen wisuda itu langsung jadi sorotan publik. Bukan cuma karena gelarnya, tapi juga karena judul disertasinya.
Bagi yang belum tahu, disertasi adalah karya ilmiah mahasiswa S3 sebagai syarat untuk meraih gelar doktor.
Isinya hasil penelitian mendalam dan orisinal yang diharapkan bisa memberi kontribusi bagi dunia akademik.
Ahmad Sahroni kini resmi menyandang gelar Doktor Hukum.
Dalam prosesi wisuda, ia tampil gagah mengenakan toga hitam berlist merah khas fakultas hukum. Dengan senyum lebar, ia naik ke panggung dan menyalami para petinggi kampus.
Namun, publik justru salah fokus pada judul disertasinya:
“Pemberantasan Korupsi Melalui Prinsip Ultimum Remidium: Suatu Strategi Pengembalian Kerugian Keuangan Negara.”
Judul tersebut menuai beragam komentar. Banyak warganet menilai ada ironi, mengingat Sahroni dikenal dekat dengan kalangan elite politik dan gaya hidup mewahnya kerap jadi perbincangan.
Rumor Sahroni ke luar negeri
Sebelumnya, keberadaan Sahroni sempat menjadi teka-teki.
Setelah insiden penjarahan, beredar rumor bahwa ia melipir ke luar negeri untuk sementara waktu.
Beberapa tangkapan layar yang viral memperkuat dugaan itu, namun tidak ada konfirmasi resmi dari pihaknya.
Sosoknya baru terlihat kembali secara daring saat menghadiri acara IMI (Ikatan Motor Indonesia) di Jakarta pada pertengahan September.
Yang mengejutkan lagi, sehari sebelum acara wisuda, Wakil Ketua Umum PSI Ronald A Sinaga alias Bro Ron mengunggah foto kebersamaannya dengan Sahroni di sebuah tempat makan.
Dalam caption-nya, Bro Ron mengungkapkan bahwa mereka sudah saling kenal sejak lama, bahkan tergabung dalam komunitas motor “Team Birah 1”.
Pada foto yang diunggah, Ahmad Sahroni tampak duduk berhadapan dengan Bro Ron di suatu tempat makan.
Bro Ron menyebut Sahroni adalah sosok seniornya di dunia politik.
"Beliau senior saya dalam politik, saya mah masih anak kacang. Tetapi kami sudah kenal lama. Bahkan dulu kami di komunitas motor yang sama, Team Birah 1 (baca: birahi ) nama basecamp di Blok S. Anyway, itulah kehidupan. Penuh warna warni," tulis Bro Ron dikutip pada Selasa (14/10/2025).
"20 tahun lalu kami berdua tidak akan pernah pikirkan akan masuk politik, apalagi di posisi sekarang Bro Roni Bendurn @official_nasdem dan saya Bro Ron Waketum @psi_id. wkwkwkwkwkwk nama panggilan selisih 1 huruf," imbuh dia.
Menutup keterangan fotonya, Bro Ron menuliskan bakal ada kejutan di tanggal 10 November mendatang.
"Sehat-sehat bro, ingat untuk selalu melayani rakyat. Kita sama-sama banyak belajar tahun ini. Saya yakin, akan banyak yang surprise ditanggal 10 November nanti," pungkasnya.
Viral nilai ijazah Sahroni
Viral nilai ijazah anggota DPR RI nonaktif Ahmad Sahroni yang rata-rata mendapatkan 6,8.
Nilai ijazah Ahmad Sahroni itu viral setelah rumahnya dijarah oleh warga pada Sabtu (30/8/2025).
Penjarahan tersebut imbas dari kekesalan warga akan pernyataan mantan Wakil Ketua Komisi III DPR RI itu yang menyebut bahwa rakyat Indonesia bodoh apabila DPR RI mau dibubarkan.
Sepekan setelah pernyataan itu, warga menyerbu rumah Sahroni di Tanjung Priok, Jakarta Utara dan menjarahnya.
Warga bukan hanya mengambil harta Sahroni, namun surat tanah, foto keluarga, hingga ijazah juga menjadi buruan warga.
Bahkan viral nilai ijazah Sahroni yang rata-rata mendapatkan nilai 6,8.
Di mana dari seluruh pelajaran SMP Sahroni hanya mendapatkan dua nilai 7 dan sisanya nilai enam.
Hal ini memicu pertanyaan di warganet. Lantaran Ahmad Sahroni saat ini memiliki gelar doktor.
Jenjang pendidikan Ahmad Sahroni
Dari Cv yang dibagikan situs resmi MPR RI, Sahroni tercatat pernah mengenyam pendidikan di SDN Kebon Bawang 05 Pagi pada tahun 1991.
Kemudian pria kelahiran Tanjung Priok, Jakarta Utara itu melanjutkan pendidikan di SMP Yappenda Jakarta Utara 1994.
Kemungkinan Sahroni sempat pindah sekolah dasar (SD) namun tidak dicantumkannya lantaran data yang termuat Sahroni hanya tiga tahun sekolah dasar.
Lulus SMP, Sahroni melanjutkan SMA di SMA Negeri 114 Jakarta Utara pada tahun 1997.
Sahroni sempat menunda kuliah selama tiga tahun hingga akhirnya melanjutkan kuliah di STIE Pelita Bangsa Manajemen pada tahun 2003.
Setelah belasan tahun kemudian, Sahroni baru melanjutkan S2 di STIKOM InterStudi dengan jurusan Ilmu Komunikasi pada tahun 2019.
Kemudian Sahroni mengambil S3 di Universitas Borobudur di jurusan Ilmu Hukum pada tahun 2024.
Sidang disertasi Sahroni sempat dimuat situs MPR RI.
Bahkan Sahroni saat itu diuji Ketua MPR RI saat itu dan Dosen Pascasarjana (S3) Program Studi Ilmu Hukum Universitas Borobudur Bambang Soesatyo.
Pun Hakim Agung Kamar Pidana Prof. Surya Jaya, Prof Faisal Santiago, Prof Arifin dan Dr Ahmad Redi juga menjadi penguji sidang Ahmad Sahroni.
Sidang disertasi tersebut berlangsung pada Sabtu (16/3/2024) dengan mengangkat tema tentang Pemberantasan Korupsi Melalui Prinsip Ultimum Remidium: Suatu Strategi Pengembalian Kerugian Keuangan Negara.
Disertasi itu menyoroti bahwa keberadaan UU Tipikor, KUHAP, maupun KUHP belum memadai dalam mencegah sekaligus memberantas korupsi.
Karenanya perlu didukung penerapan prinsip ultimum remedium berupa pengembalian kerugian negara.
"Penelitian ini dapat mengubah mindset penegakan hukum di Indonesia, khususnya dalam pemberantasan tindak pidana korupsi, dari pendekatan retributif (menghukum dengan ekspektasi menimbulkan deterent effect) ke pendekatan restoratif (pemulihan kerugian negara) dengan mengupayakan penyelesaian secara menyeluruh berdasarkan prinsip ultimum remedium dengan mengedepankan teori negara kesejahteraan, teori hukum dekonstruksi, dan teori hukum progresif," ujar Bamsoet usai menguji Seminar Hasil Riset disertasi Ahmad Sahroni, di Universitas Borobudur, Jakarta, Sabtu (16/3/24).
Sumber: tribunnews
Foto: SAHRONI WISUDA - Ia resmi diwisuda sebagai doktor (S3) dari Universitas Borobudur, Jakarta, pada Senin (14/10/2025)/Istimewa/Tribun Jabar
Artikel Terkait
MUI: Sanksi Penghentian Program Xpose Uncensored Trans7 Tidak Cukup!
Menkeu Purbaya Blak-blakan Dapat WA Larangan Biayai Pembangunan Ponpes Al Khoziny Pakai APBN: Nanti yang Lain Iri
Geger! Mayat Pria dengan Mulut Bersimbah Darah Ditemukan di Toilet ITC Fatmawati
Ramai Ponpes Lirboyo, Anak Menkeu Sebut Pendidikan di Pesantren Bergaya Feodal