Dijatuhi Sanksi oleh Trump, Presiden Kolombia Petro: Saya Tak Akan Berlutut!

- Sabtu, 25 Oktober 2025 | 08:25 WIB
Dijatuhi Sanksi oleh Trump, Presiden Kolombia Petro: Saya Tak Akan Berlutut!


Presiden Kolombia Gustavo Petro mengomentari sanksi yang dijatuhkan kepadanya oleh Amerika Serikat (AS). Dia menegaskan tak takut dengan hukuman AS yang juga menargetkan keluarganya tersebut.

"Memang, ancaman (Senator AS) Bernie Moreno terpenuhi, saya, anak-anak, dan istri masuk dalam daftar OFAC 
(Kantor Pengawasan Aset Luar Negeri Departemen Keuangan AS)," katanya, di media sosial X, dikutip Sabtu (25/10/2025).

Petro menegaskan, pemerintahannya sudah berupaya keras memerangi narkoba sejak puluhan tahun serta membantu warganya keluar dari ketergantungan terhadap obat-obatan terlarang.

Oleh karena itu, dia menilai sanksi itu bertolak belakang dengan semua upaya tersebut.

"Sungguh paradoks, tapi bukan berarti mundur dan tak pernah berlutut," ujarnya.

Dia akan menentang sanksi tersebut melalui sistem peradilan AS.

Pemerintahan Trump menjatuhkan sanksi kepada Petro atas tuduhan perannya di balik maraknya perdagangan narkoba.

Sanksi tersebut yang juga menargetkan istri dan putra Petro, masing-masing Veronica Alcocer dan Nicolas Petro, serta Menteri Dalam Negeri Kolombia Armando Benedetti.

Menteri Keuangan AS Scott Bessent menuduh Petro membiarkan kartel narkoba berkembang pesat di Kolombia. Dia juga menyebut tingkat produksi kokain melonjak drastis di bawah kepresidenannya.

"Sejak Presiden Gustavo Petro berkuasa, produksi kokain di Kolombia telah melonjak ke tingkat tertinggi dalam beberapa dekade, membanjiri Amerika Serikat dan meracuni warga Amerika," kata Bessent.

"Presiden Petro telah membiarkan kartel narkoba berkembang biak dan menolak untuk menghentikan aktivitas ini," ujarnya, lagi.

Sumber: inews
Foto: Gustavo Petro menegaskan tak takut dengan sanksi AS terhadap dirinya (Foto: AP)

Komentar