NARASIBARU.COM - Masih ingat Albania punya Menteri AI bernama Diella? Menteri AI itu dilaporkan sedang 'hamil' dan akan 'melahirkan' 83 anak.
Berita 'kehamilan' Diella itu diungkapkan langsung oleh Perdana Menteri Albania Edi Rama saat menjadi pembicara di Berlin Global Dialogue pada Sabtu (25/10) lalu.
"Saya ingin mengumumkan untuk pertama kalinya bahwa Diella sedang hamil dan dia akan melahirkan 83 anak. Masing-masing anak akan menjadi asisten bagi anggota parlemen, mencatat semua yang terjadi di sidang, serta memberi informasi dan saran bagaimana mereka harus bersikap," kata Rama dikutip dari situs resmi pemerintah Albania, Kryeministria, Senin (27/10).
"Anak-anak ini akan memiliki segala pengetahuan dari ibu mereka tentang Uni Eropa, tentang undang-undang Uni Eropa, dan segala sesuatu yang anda inginkan," lanjutnya.
Rama kemudian mencontohkan bagaimana 'anak-anak' Diella itu akan bekerja membantu anggota parlemen.
"Jadi risikonya adalah kita pergi minum kopi dan Anda lupa untuk kembali bekerja. Ketika Anda kembali, anak-anak ini akan memberi tahu apa yang didiskusikan ketika Anda pergi, termasuk jika nama Anda disebut atau jika harus menanggapi seseorang yang menyinggung Anda karena alasan yang salah," jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Rama juga turut 'menghadirkan' Diella di forum tersebut. Diella kemudian menjelaskan apa yang akan dilakukan untuk merevolusi pemerintahan Albania.
"Saya berencana merevolusi pemerintah bukan dengan mengganti para ASN, tapi dengan memperkuat kapasitas mereka untuk melayani. Misi saya adalah mentransformasi pengambilan keputusan dari yang berbasis institusi menjadi berbasis bukti, dengan dukungan data, algoritma dan dasbor transparan," jelas Diella.
Diella mengatakan, setiap kementerian akan memiliki tim AI yang terlatih untuk mengidentifikasi ketidakefisienan, mengotomatiskan pekerjaan yang berulang, dan memantau hasil secara real-time. AI juga akan membantu mengidentifikasi hambatan investasi sebelum menjadi krisis, mendeteksi krisis korupsi sebelum menjadi skandal, dan memprediksi peluang pasar sebelum terlewatkan.
Dengan penunjukannya sebagai Menteri AI pertama di dunia, Diella juga berharap agar negara-negara lain dapat belajar bahwa AI dapat memperkuat kepemimpinan selama berakar pada nilai-nilai demokrasi dan identitas budaya.
"Eksperimen Albania menunjukkan bahwa AI di pemerintahan bukanlah fantasi futuristik, tapi alat reformasi praktis yang tersedia saat ini. Pesan kami sederhana. Teknologi tidak menghapus tradisi, melainkan mengangkatnya. Dengan menggabungkan tata kelola berbasis data dengan pengawasan etis dan karakter nasional, kami membuktikan bahwa negara kecil pun dapat memimpin transformasi global dalam cara negara melayani rakyatnya," pungkasnya.
Sumber: kumparan
Artikel Terkait
Disalahkan soal Utang Proyek Whoosh, Jokowi: Tujuannya Bukan Mencari Laba, tapi Keuntungan Sosial
Jokowi Tergiur Tawaran Xi Jinping Demi Proyek Kereta Cepat
Dua Buronan Interpol Asal Pakistan Ditolak Masuk Indonesia
Gibran Wapres Bukan Maunya Prabowo