Hal itu upaya Luhut untuk menjelaskan urgensi dari kebijakan pemberian subsidi dalam pembelian unit kendaraan listrik tersebut.
Menko Marves Luhut dengan tegas menyatakan, untuk subsidi mobil listrik yang diberikan oleh pemerintah sudah dilakukan study yang komprehensif, bahkan di seluruh dunia juga melakukan hal yang sama.
"Jadi saya kira kita jangan melawan arus dunia juga. Jadi kalau siapa yang berkomentar saya tidak tau mengenai itu, nanti suruh dia datang ke saya nanti biar saya jelasin ke dia bahwa itu tidak benar," ungkap Luhut usai ditemui di acara Seminar dan Pameran Hilirisasi & Transisi Energi, Hotel Westin, Jakarta, Selasa (9/5/2023).
Respons Airlangga Hartarto
Sebelum Luhut, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto juga menanggapi kritik Anies Baswedan.
Airlangga mengatakan, tidak ada yang salah dengan program subsidi mobil listrik. Pasalnya, semua negara menerapkan kebijakan serupa.
"Ya (efektif), kalau subsidi mobil listrik hampir semua negara memberikan," kata Airlangga saat ditemui setelah acara Sewindu PSN 2023, di Jakarta, Senin (8/5).
Selain mobil listrik, pemerintah juga memberikan bantuan untuk bus listrik.
Dalam hal ini, Airlangga mengatakan bahwa nantinya itu akan diintegrasikan dengan Trans Jakarta.
"Mobil listrik, itu kan electric bus itu tergantung di integrasi Trans Jakarta dan itu dalam proses," sambungnya.
Agus Gumiwang Juga Balas Kritik Anies soal Mobil Listrik
Agus menyebut manfaat industri kendaraan listrik harus dilihat secara utuh, tidak bisa bisa berdasarkan satu faktor saja.
“Jadi kalau kita melihat pengembangan industri EV (electric vehicle/kendaraan listrik) itu jangan dilihat dari satu faktor saja, tapi faktor secara utuh," kata Agus saat ditemui di Kantor Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Jakarta, Selasa (9/5).
Ia menerangkan, kendaraan listrik merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk mewujudkan target Net Zero Emission (NZE) pada 2060.
“Dan kita juga tidak boleh lupa bahwa pengembangan industri EV di Indonesia juga akan menciptakan tenaga kerja yang cukup tinggi di Indonesia,” katanya.
Selain itu, dengan adanya ekosistem kendaraan listrik, Indonesia dapat memberdayakan program hilirisasi terhadap SDA nikel, yang digunakan sebagai baterai kendaraan listrik.
“(EV) bisa memanfaatkan program hilirisasi yaitu nikel yang sekarang sedang dijalankan oleh pemerintah,” katanya.
Luhut Dorong Habis-habisan Kebijakan RI yang Diserang Anies
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
AHY Pastikan APBN Bakal Ikut Menanggung Utang Whoosh
Siap Tanggung, Prabowo Minta Jalur Whoosh Dilanjut hingga Banyuwangi Jawa Timur
Ahmad Sahroni Cerita Jatuh dari Plafon Saat Rumahnya Dijarah
Media Israel: Netanyahu Lakukan Ritual Penyembelihan Sapi Merah Suci