Menteri Basuki menjelaskan hingga saat ini belum ada investor yang mulai melakukan pembangunan di IKN lantaran masih bingung untuk masalah pengadaan lahannya.
“Lahan belum selesai, untuk investor, bagaimana cara membelinya, kan karena semua ada kewenangan ada di otorita, membeli tanah disana, makanya belum ada investasi yang masuk dan baru pengerjaan dengan APBN saja,” kata Menteri Basuki di Istana Negara, Selasa (2/5/2023).
Sejarah dan Tahapan Pemindahan IKN Nusantara
Berikut yang dirangkum Okezone, Minggu, (7/5/2023) tentang pembangunan di IKN belum ada investor.
1. Masih ada kendala masalah pengadaan lahan
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara masih terkendala masalah pengadaan lahan.
Menteri Basuki menjelaskan hingga saat ini belum ada investor yang mulai melakukan pembangunan di IKN lantaran masih bingung untuk masalah pengadaan lahannya.
“Lahan belum selesai, untuk investor, bagaimana cara membelinya, kan karena semua ada kewenangan ada di otorita, membeli tanah disana, makanya belum ada investasi yang masuk dan baru pengerjaan dengan APBN saja,” kata Menteri Basuki di Istana Negara, Selasa (2/5/2023).
2. Pembangunan IKN punya target banyak didanai uang investor
Pembangunan IKN sendiri ditargetkan bakal banyak didanai oleh uang dari investor.
Bahkan porsi pendanaan APBN sebesar 20% sedangkan dari investasi 80%. Hal itu bertujuan agar pembangunan yang dilakukan tak menggangu ruang fiskal.
3. Sudah adanya rencana detail tata ruang (RDTR)
Menteri Basuki menjelaskan, Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) untuk wilayah pengembangan IKN memang sudah disusun.
Rancangan tersebut menjadi etalase untuk para investor menanamkan modalnya di wilayah-wilayah yang sudah dibuat oleh pemerintah.
4. Belum ada lahan untuk investor
Namun memang hingga saat ini terkait pengadaan lahan memang masih belum selesai, terutama lahan yang digunakan investor untuk membangun.
Sehingga membuat investor masih belum ada yang masuk ke Mega proyek tersebut.
“Walaupun RDTR nya sudah disiapkan, terus bagaimana jika ada yang mau bangun rumah sakit, misalnya 5 hektare, belinya gimana itu kan di otorita makanya ada BUMO (Badan Usaha Milik Otorita),” pungkas Menteri Basuki.
Sehingga membuat investor masih belum ada yang masuk ke Mega proyek tersebut.
Artikel Terkait
Begini Tanggapan Ignasius Jonan Soal Utang Whoosh usai Temui Prabowo
Budi Arie Bantah Projo Singkatan Pro Jokowi, Jejak Digital 2018 Justru Dia Jelas-jelas Ngomong Gitu
Presiden Prabowo Panggil Eks Menhub Ignasius Jonan ke Istana, Bahas Polemik Whoosh?
KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid