NARASIBARU.COM - Suasana sepi terasa di jalan-jalan Yerusalem yang biasanya ramai pada Senin (9/10), ketika pertempuran mematikan antara Israel dan militan Palestina berkobar di hari ketiga di sekitar Jalur Gaza.
Beberapa penduduk, salah satunya May Bahbah (40-an tahun), warga Palestina yang tinggal di Yerusalem, mencoba mengungkapkan perasaannya di tengah kekhawatiran semakin meluasnya konflik.
“Yerusalem memang kota hantu,” kata Bahbah sambil berdiri di samping toko sayur yang tutup kepada AFP.
“Orang-orang ketakutan dan khawatir,” ujarnya.
Warga Palestina yang tinggal di wilayah timur kota yang dianeksasi Israel harus bekerja, tetapi mereka khawatir kalau-kalau ada tindakan yang dilakukan pasukan Israel akibat situasi perang, kata May.
Hanya sedikit toko di Khan al-Zait, pasar utama Kota Tua, yang buka pada Senin.
Seorang penduduk yang hanya menyebut namanya Hazem, 42 tahun, datang dari lingkungan Silwan di Palestina untuk menjalankan beberapa keperluan dan terlihat sangat marah.
“Petugas polisi (Israel) meminta saya keluar dari mobil, dan mereka menggeledahnya dan menemukan alat penguji stopkontak listrik,” ungkapnya.
“Salah satu dari mereka menampar saya dengan keras, dan ketika mereka ingin menyerang saya, seorang petugas Arab menghentikan mereka," lanjut Hazwen.
Artikel Terkait
Suami Wardatina Mawa Akui Sudah Menikah dengan Inara Rusli, Tunjukkan Bukti: Maskawin-Saksi Nikah
Menhan Sjafrie Warning Bahaya! Ada Negara dalam Negara, TNI Langsung Disiagakan Amankan Bandara IMIP
Isu Bandara Ilegal PT IMIP Diungkap, Said Didu: Pintu Masuk Skandal Tambang Era Jokowi?
Cara Download Snack Video Tanpa Watermark Tercepat dan Paling Mudah 2026