Mantan perdana menteri Dr Mahathir Mohamad sebelumnya menganjurkan agar dinar emas sebagai mata uang cadangan internasional untuk negara-negara Muslim sebagai pengganti dolar AS karena terkadang tidak stabil.
Namun, usulan ini mendapat reaksi beragam dari para ekonom, beberapa di antaranya mengatakan bahwa Arab Saudi mungkin tidak tertarik dengan gagasan tersebut sementara yang lain lebih memilih “mata uang multi-bilateral” untuk mengurangi ketergantungan pada USD.
Anwar, yang juga menjabat Menteri Keuangan, mengatakan bahwa dinar merupakan alternatif yang layak dibandingkan USD, karena dapat memperkuat kekuatan ekonomi domestik suatu negara.
“Negara-negara Islam khususnya pasti sudah familiar dengan posisi dinar,” ujarnya. “Selain itu, telah terjadi pertumbuhan industri halal melebihi US$1 triliun.”
Sumber: tempo
Artikel Terkait
Israel Terus Buat Gaza Kelaparan Meski Gencatan Senjata Berlaku
Purbaya Target Redenominasi Rupiah Rp 1.000 Jadi Rp 1 Rampung 2027, Apa Untungnya?
Dari Job Fair, Zidan Pemuda Bertubuh Mungil Kini Diterima Kerja di Transjakarta
Pemerintah Targetkan RUU Redenominasi Rupiah Rampung 2027