Ada sejumlah nama yang menguat sebagai cawapres. Seperti Gibran Rakabuming Raka, Erick Thohir, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), hingga Ridwan Kamil.
“Masih mungkin (empat poros di Pilpres 2024), karena koalisi Prabowo saat ini cukup besar, sementara tokoh yang muncul terkesan sulit mencari kepastian. Padahal, Prabowo leluasa menentukan,” kata Dedi kepada Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu, Jumat (20/19).
Potensi koalisi ini pecah muncul jika terjadi deadlock dalam penentuan bakal cawapres. Khususnya, ketika Gibran Rakabuming Raka tidak jadi diusung sebagai pendamping Prabowo.
Golkar bersama Demokrat bisa saja berpisah dan mengusung duet Airlangga Hartarto-AHY. Sementara Prabowo bisa maju dengan Erick Thohir dengan kendaraan Gerindra dan PAN.
“Pasangan Airlangga-AHY juga masih berpeluang menang. Masih ada waktu untuk mengejar ketertinggalan,” pungkasnya.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Begini Tanggapan Ignasius Jonan Soal Utang Whoosh usai Temui Prabowo
Budi Arie Bantah Projo Singkatan Pro Jokowi, Jejak Digital 2018 Justru Dia Jelas-jelas Ngomong Gitu
Presiden Prabowo Panggil Eks Menhub Ignasius Jonan ke Istana, Bahas Polemik Whoosh?
KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid