"Beberapa dari Anda menganggap tindakan praktis sebagai serangan rudal langsung ke Haifa, tentu saja, jika diperlukan. Ini akan dilakukan, dan akan dilakukan tanpa ragu-ragu," ujarnya ketika berbicara di hadapan mahasiswa Universitas Teheran pada Senin (23/10).
Dimuat The Jerusalem Post, Fadavi sempat mengancam Israel akan adanya gelombang kejut lanjutan dari front pemberontakan Palestina jika kekejaman di Gaza tidak berhenti.
“Kejutan yang dilakukan front perlawanan terhadap rezim Zionis akan terus berlanjut sampai ‘tumor kanker’ ini diberantas dari peta dunia. Gelombang kejutan lain akan terjadi jika Israel tidak mengakhiri kekejaman di Gaza," ujarnya ketika awal perang pecah.
Pertempuran antara Israel dan Hamas pecah pada 7 Oktober 2023, ketika Hamas meluncurkan ribuan roket yang menewaskan lebih dari 1.400 orang di Israel. Sebagai balasan, Israel melancarkan serangan bertubi-tubi ke Gaza hingga membunuh lebih dari 4.300 orang.
Sumber: RMOL
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
Kisah Mualaf Jenderal Kopassus Lodewijk Freidrich Paulus, Sempat Ditentang Keluarga dan Disebut Bakal Masuk Neraka
Viral, Pria di Sragen Robohkan Rumah Sendiri Gegara Pergoki Istri Selingkuh Lewat CCTV
Kisah Randika Pemuda yang Ditemukan Tewas Kelaparan, Pernah Viral Ingin Dipenjara Biar Bisa Makan
Purbaya Semprot Pemda: Stop Protes Data, Pastikan Uang Rakyat Dibelanjakan Tepat Sasaran!