Kamp ini adalah rumah bagi sekitar 46.000 pengungsi Palestina yang terdaftar di Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).
Serangan Israel beberapa hari terakhir kerap menyasar wilayah padat penduduk di wilayah kantong yang terkepung.
Seperti banyak kamp di Gaza, kamp ini awalnya dibangun untuk pengungsi Palestina dari desa-desa yang dikosongkan oleh pasukan Zionis selama berdirinya Israel pada tahun 1948.
Para pengungsi yang menetap di Bureij sebagian besar berasal dari kota-kota Palestina di sebelah timur Gaza.
Selain pemboman Bureij, Israel juga menyerang kamp Jabalia selama tiga hari berturut-turut.
Pihak berwenang Palestina mengatakan serangan Israel di Jabalia sejauh ini telah menewaskan 195 orang dan 120 orang hilang.
Saat ini, lebih dari 9.061 warga Palestina meninggal dunia, termasuk 3.760 anak-anak dan 2.326 perempuan serta 32.000 terluka dalam serangan balasan Israel di Gaza hingga Kamis (2/11/2023).
Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia mengatakan “serangan yang tidak proporsional” seperti itu mungkin merupakan kejahatan perang.
Sumber: Tribunnews
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Ahmad Sahroni Cerita Jatuh dari Plafon Saat Rumahnya Dijarah
Media Israel: Netanyahu Lakukan Ritual Penyembelihan Sapi Merah Suci
Andre Taulany dan Natasha Rizky Terlalu Akrab, Desta Cemburu?
3 Tahun Nganggur, Sule Sentil Sosok Artis yang Jadi Biang Kerok, Kini Andalkan Penghasilan di TikTok