Pada 12 Oktober, OCHA awalnya meminta dana sebesar 294 juta dolar AS untuk mendukung hampir 1,3 juta orang Palestina. Namun situasi memburuk dengan serangan Israel bertubi-tubi yang banyak memakan korban.
OCHA mengatakan revisi pengajuan dananya menguraikan kebutuhan terhadap makanan, air, layanan kesehatan, tempat tinggal, kebersihan dan prioritas mendesak lainnya.
"Kemampuan kami untuk meringankan penderitaan penduduk Palestina akan bergantung pada pendanaan yang memadai, akses yang aman dan berkelanjutan kepada semua orang yang membutuhkan, di mana pun mereka berada, aliran pasokan kemanusiaan yang cukup, dan yang terpenting bahan bakar," lanjut Laerke.
Pasokan bantuan ke Gaza telah terhenti sejak Israel mulai membombardir daerah kantong padat penduduk tersebut setelah serangan oleh Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Viral Penampakan Masjid Jokowi di Abu Dhabi, Reaksi Netizen Bikin Ngakak
Prabowo Akan Bayar Utang Whoosh Pakai Uang Negara yang Dikembalikan Koruptor
Aplikasi Maxim: Solusi Praktis untuk Perjalanan dan Penghasilan Tambahan di Indonesia
AHY Pastikan APBN Bakal Ikut Menanggung Utang Whoosh