NARASIBARU.COM - Perang yang terjadi antara Israel dan Palestina merespon aksi solidaritas dan simpati yang mengalir dari mayoritas masyarakat Indonesia.
Masyarakat Indonesia mengecam aksi biadab para zionis Israel yang memborbardir wilayah Palestina dengan berbagai senjata mematikan hingga jatunhya ribuan korban sipil.
Tingginya rasa solidaritas dan simpati yang ditunjukan masyarakat Indonesia untuk Palestina turut merespon Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri.
Juru bicara (Jubir) Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar mengungkap jika pihaknya terus mengamati indikasi pergerakan kelompok terorisme.
Hal itu dilakukan dalam upaya memastikan aksi simpati dan solidaritas yang dilakukan masyarakat untuk Palestina tak sampai ditunggangi kelompok terorisme.
"Sebenarnya kita mungkin banyak merespons aktivitas yang dipengaruhi oleh isu global kelompok-kelompok yang menyuarakan solidaritas ataupun keprihatinan," kata Aswin kepada awak media, Jakarta, Sabtu (4/11/2023).
"Tentu kita kalau bagi Densus adalah mengamati apakah ada kelompok teror yang menunggangi ikut terlibat di dalam aksi-aksi yang sebenarnya murni sebagai solidaritas ataupun penggalangan bantuan," sambungnya.
Aswin menuturkan masyarakat yang menggelar aksi simpati dan solidaritas bagi warga Palestina harus secara cermat mengantisipasi adanya kelompok terorisme yang menyusup.
Sebab, kata Aswin kelompok terorisme dapat mencoreng aaksi simpati dan solidaritas masyarakat Indonesia untuk Palestina yang dilakukan murni atas dasar kemanusiaan.
Beruntung, hingga saat ini Densus 88 Antiteror Polri belum mendapati adanya aksi simpati dan solidaritas masyarakat Indonesia untuk Palestina yang ditunggangi kelompok terorisme.
"Seolah-olah kita semua harus didorong untuk ikut pergi dalam berjihad. Seperti dulu terjadi ketika jaman mujahidin di Afganistan. Ini yang tentu oleh beliau diwaspadai sebagai bangkitnya sel-sel teror tersebut," ungkap Aswin.
"Jadi saya kira demikian istilahnya ingin menegaskan bahwa Densus 88 tidak bekerja berdasarkan isu. Densus bekerja murni berdasarkan pemantauan, monitoring yang sebenarnya bergerak karena isu itu adalah kelompok teror tersebut bukan kitanya," sambungnya.
Sumber: tvone
Artikel Terkait
Bank Dunia Ungkap 60,3% Rakyat Indonesia Miskin, Menkeu Sri Bilang Itu Urusan BPS
Israel Dilanda Kebakaran Hebat, Zionis Umumkan Keadaan Darurat dan Minta Bantuan Dunia
Dana Hibah Pesantren Diubek-ubek Kang Dedi, Yayasan Eks Wagub Uu Diduga Terima Rp 45 Miliar
Sutiyoso Dihina Bau Tanah, Gatot Nurmantyo Ngamuk ke Hercules: Ngomong Seenak Mulut Kau Saja!