Medvedev lebih lanjut mengatakan bahwa sekarang tidak ada yang mencegah Rusia untuk menempatkan senjata "di tempat yang diinginkan" untuk melindungi kepentingan nasionalnya, juga mengatakan Moskow akan "memaksimalkan" produksi senjata, militer, dan peralatan khusus.
Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani keputusan pada Rabu lalu yang mengakhiri perjanjian CFE.
CFE adalah perjanjian kontrol senjata pasca-Perang Dingin yang ditandatangani pada 19 November 1990 di Paris antara dua blok militer, NATO dan Pakta Warsawa, membatasi tank, kendaraan lapis baja, artileri, helikopter, dan pesawat tempur, selain memerintahkan penghancuran persenjataan berlebih.
Pada tahun 1999, sebuah perjanjian CFE yang diperbarui dirancang dan disetujui di Istanbul, Turki, dengan mempertimbangkan realitas baru seperti pembubaran Pakta Warsawa dan perluasan NATO.
Karena negara anggota NATO tidak meratifikasi perjanjian tersebut, Putin menangguhkan partisipasi Rusia dalam perjanjian CFE pada tahun 2007.
Sumber: internasional.republika.co.id
Artikel Terkait
Gawat! Bandara IMIP Morowali Tertutup Beroperasi Sejak Era Jokowi, Tak Ada Bea Cukai hingga Imigrasi!
Rekam Jejak Bonatua Silalahi yang Gugat KPU ke KIP, Tuding Sembunyikan 9 Data di Kasus Ijazah Jokowi
Ustaz Derry Sulaiman Tak Yakin Inara Rusli Berzina dengan Suami Orang: Perlu Tabayun Apakah Mereka Sudah Nikah
Viral Jasa Nikah Siri TikTok: Rp1,5 Juta Terima Beres, Ada Saksi, Sertifikat, Wali hingga Penghulu!