Anies pun menjawab hasil survei tersebut dengan sebuah cerita. Dia mengaku sempat ditanya media soal dugaan penjegalan dirinya untuk maju pada Pilpres 2024.
"(Saya jawab) mungkin yang menjegal-jegal itu sedang mengatakan survei aslinya tidak seperti itu (menempatkan Anies di bawah)," kata Anies.
"Karena kalau (saya) disurvei (posisinya) nomor tiga ya kenapa harus dijegal? Mungkin mereka yang menjegal punya hasil survei yang sesungguhnya," ujarnya.
"Jadi kalau sekarang Partai Nasdem, PKS, Demokrat saat disurvei rendah tapi tekanannya kuat mungkin karena hasil survei sesungguhnya tidak seperti itu," kata Anies.
Kabar soal upaya menjegal Anies Baswedan sebagai Capres muncul ketika Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menelusuri dugaan korupsi penyelenggaran balapan Formula E. Ketua KPK, Firli Bahuri, disebut berupaya memaksakan kasus itu naik ke tahap penyidikan meskipun tidak ada bukti yang cukup. Hal itu membuat situasi di tubuh KPK menghangat hingga akhirnya mencuat masalah pencopotan secara paksa Direktur Penyelidikan Endar Priantoro oleh Firli cs.
Sumber: tempo.co
Artikel Terkait
Prabowo: Pendidikan Dokter hingga Perawat akan Dibiayai Negara, Beasiswa Penuh!
4 Pengakuan AKBP B Soal Kematian Dosen Untag Semarang, Ungkap Detik-detik Sebelum Jasad Ditemukan
Resmi! Erick Thohir Kuasai 100 Persen Saham Oxford United, Manajemen Klub Berubah Total
AKBP Basuki, Polisi Dalmas Polda Jateng Dampingi Dosen Untag Sebelum Tewas