NARASIBARU.COM - Masyarakat di berbagai daerah ramai-ramai menyambut kedatangan 32 biksu yang menjalani ritual thudong dari Thailand menuju Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.
Hal ini terlihat dari dokumentasi yang banyak diunggah oleh akun Twitter resmi Young Buddhist Association.
Sebagai informasi, thudong merupakan perjalanan religi yang ditempuh dengan cara berjalan kaki sejauh ribuan kilometer.
Baca juga: Rahasia 32 Biksu Kuat Jalan Kaki dari Thailand ke Indonesia, Ternyata Mereka Biksu Hutan
Baca juga: Cerita di Balik 32 Biksu yang Berjalan Kaki dari Thailand Menuju Candi Borobudur
Ketua Thudong Internasional Welly Widadi mengatakan, para biksu dalam menjalani thudong hanya diperbolehkan mengonsumsi makanan dua kali sehari sebelum jam 12 siang.
Bukan untuk tujuan tertentu, hal ini memang merupakan aturan bagi para biksu, termasuk mereka yang sedang menjalani thudong.
"Aturannya begitu," kata Welly kepada NARASIBARU.COM, Kamis (18/5/2023).
Setelah jam 12 siang, para biksu ini tidak boleh mengonsumsi makanan sama sekali, tetapi masih diizinkan untuk minum.
Asalkan, minuman tersebut tidak mengandung susu.
Baca juga: Sejarah Candi Borobudur, Lokasi Perayaan Hari Raya Waisak 2023
Selain tidak boleh makan setelah siang hari, para biksu yang menjalani thudong ini juga tidak membawa bekal uang.
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Respons Keras Said Didu saat Prabowo Sebut Bertanggung Jawab atas Whoosh: Presiden Cabut Taring Purbaya!
AHY Pastikan APBN Bakal Ikut Menanggung Utang Whoosh
Siap Tanggung, Prabowo Minta Jalur Whoosh Dilanjut hingga Banyuwangi Jawa Timur
Ahmad Sahroni Cerita Jatuh dari Plafon Saat Rumahnya Dijarah