Ukraina Minta Pasokan F-16, Rusia: Barat Hadapi Risiko Besar jika Memberikannya

- Senin, 22 Mei 2023 | 06:01 WIB
Ukraina Minta Pasokan F-16, Rusia: Barat Hadapi Risiko Besar jika Memberikannya

NARASIBARU.COM, Jakarta - Rusia langsung bereaksi keras menanggapi permintaan Presiden Volodymyr Zelenksy kepada NATO bantuan jet tempur F-16. Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Alexander Grushko mengatakan, negara-negara Barat akan menghadapi "risiko besar" jika mereka memasok Ukraina dengan jet tempur canggih itu.

Meski belum ada komitmen pengiriman pesawat, Presiden AS Joe Biden mengatakan kepada para pemimpin G7 pada hari Jumat bahwa Washington mendukung program pelatihan terbang dengan F-16 bagi pilot Ukraina.

"Kami melihat bahwa negara-negara Barat masih mengikuti skenario eskalasi. Ini melibatkan risiko yang sangat besar bagi diri mereka sendiri," kata Grushko seperti dikutip TASS, Sabtu, 20 Mei 2023.

"Bagaimanapun, ini akan diperhitungkan dalam semua rencana kami, dan kami memiliki semua sarana yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang telah kami tetapkan."

Juru bicara Angkatan Udara Ukraina Kolonel Yuri Ignat mengatakan kepada Espreso TV, "Kami akan memenangkan perang ini" begitu Kyiv mengerahkan pesawat tempur F-16, karena mereka dapat memberikan perlindungan pertahanan di area yang berada di luar jangkauan rudal anti-pesawat.

“Kami membutuhkan F-16 untuk menjadi bagian integral dari pertahanan udara kami. Pesawat tempur ini dapat menyerang target udara baik dari ketinggian maupun rendah,” katanya, dan menambahkan bahwa jet tersebut dapat membawa senjata canggih.

“Dengan memanfaatkan F-16, pasukan darat kami akan dapat dengan cepat membebaskan wilayah Ukraina yang diduduki dengan menargetkan pos komando musuh, kelompok militer, dan rantai pasokan logistik,” katanya.

Program pelatihan untuk pilot Ukraina ini adalah pesan ke Rusia untuk tidak berharap berhasil dalam invasi ke Ukraina bahkan dalam konflik yang berkepanjangan, kata Kanselir Jerman Olaf Scholz.

"Pelatihan pilot adalah proyek yang lebih lama," kata Scholz kepada wartawan sebelum meninggalkan KTT G7 di kota Hiroshima, Jepang, Minggu. "AS akhirnya belum memutuskan apa yang akan terjadi pada akhirnya. Proyek ini memiliki pesan untuk Rusia: Rusia tidak dapat mengandalkan kemenangan jika bertaruh pada perang yang panjang."

Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengatakan negaranya akan bekerja dengan Belanda, Belgia dan Denmark "untuk mendapatkan Ukraina kemampuan tempur udara yang dibutuhkan."

Pelatihan jet buatan AS akan berlangsung di Eropa dan memakan waktu, kata pejabat AS, memperkirakan setidaknya 18 bulan diperlukan untuk pelatihan dan pengiriman.


Halaman:

Komentar