Seorang pejabat militer Prancis yang memberi pengarahan kepada wartawan di G7 berhati-hati tentang proses tersebut, dengan mengatakan bahwa dalam kasus Prancis, tawaran tersebut adalah untuk pelatihan pilot dasar.
Diskusi dengan Kyiv sedang berlangsung dan tidak ada pilot Ukraina yang dilatih di Prancis, kata pejabat itu.
Prancis tidak memiliki F-16, tapi pesawat tempur Rafale buatan Prancis dan jet Mirage 2000 generasi sebelumnya.
Pejabat itu mengatakan melatih seseorang dari awal untuk mengoperasikan pesawat perang buatan NATO bisa memakan waktu selama empat tahun, sementara seorang pilot berpengalaman yang terbiasa dengan jet Ukraina akan membutuhkan empat hingga sembilan bulan.
"Ini bukan prioritas langsung untuk Ukraina. Kami berada dalam tahap serangan balik dan pelatihan ini belum siap dalam beberapa minggu mendatang, tetapi untuk jangka panjang," kata pejabat itu.
Pejabat itu mengatakan pembicaraan tentang F-16 menjadi berita utama, seperti isu tank Leopard buatan Jerman sebelumnya, sementara permintaan saat ini hanya untuk pelatihan.
"Itu menunjukkan inisiatif. Ini inisiatif untuk melatih pilot tanpa meletakkan pesawat di belakangnya," katanya.
REUTERS
Pilihan Editor Polisi Malaysia Buru 8 Tersangka Pembunuhan WNI di Tangki Limbah
Sumber: tempo.co
Artikel Terkait
Presiden Prabowo Panggil Eks Menhub Ignasius Jonan ke Istana, Bahas Polemik Whoosh?
KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid
Menkeu Purbaya: APBN Bertujuan Membuat Seluruh Rakyat Kaya, Mari Kita Kaya Bersama!
Viral 2 Jam Terjebak Macet Parah Jakarta, Turis Korea Ngamuk Sampai Kencing dalam Botol