WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Faisol Riza menyampaikan ada partai politik (parpol) pengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) yang bakal bergabung dengan koalisi besar.
Hal tersebut disampaikannya�saat sejumlah elit PKB dan Partai Golkar bertemu di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (10/5/2023).
"Ada kemungkinan partai yang kabarnya dari awal mendukung Pak Ganjar juga akan berbalik untuk gabung dalam koalisi ini,� kata Faisol Riza.
Namun, Faisol Riza yang juga menjabat Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Presiden DPP PKB enggan menyampaikan secara detail parpol apa yang akan bergaung nantinya.�
Dirinya hanya mengatakan bahwa parpol yang menduduki parlemen juga kemungkinan akan bergabung.
"Sudah ada pembicaraan untuk bergabungnya satu partai parlemen di koalisi yang diperluas ini,� pungkas Faisol.�
Diketahui, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengumumkan dan memutuskan mendukung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden dalam Pilpres 2024 mendatang.
Baca juga: Ketua DPP PKB Faisol Riza Yakin Partai�Golkar Bakal Bekerja Sama dengan Gerindra dan PKB di Pilpres
Pengumuman dan deklarasi capres 2024 dari PPP itu dinyatakan langsung oleh Ketum Plt PP Muhamad Mardiono dalam acara Pengumuman Bakal Calon Presiden 2024 yang dirangkai dengan Pasar Untuk Rakyat yang digelar di kediaman Mardiono di Sleman, Yogyakarta, Rabu (26/4/2023).
Kemudian, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Hanura Oesman Sapta Odang atau karib disapa Oso mendeklarasikan dukungan terhadap Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) di Pilpres 2024 mendatang di Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (22/4/2023).
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News
Sumber: wartakota.tribunnews.com
Artikel Terkait
Terbukti Hasil Suap Perkara, Duit Rp 915 Miliar dan Emas 51 Kg Milik Zarof Ricar Disita untuk Negara
Kejagung Jangan Takut Ungkap Keterlibatan Budi Arie dalam Kasus Judol
Mendagri Tito Gagal Total Selesaikan Empat Pulau
TERBONGKAR! Pengakuan Buzzer Marcella Santoso, Penyebar Konten RUU TNI dan Indonesia Gelap: Alihkan Isu Penangkapan Koruptor Kakap