“Yang penting disini tenang. Semua orang bersyukur karena itu. Anak-anak menyukainya” kata Fatimah, salah satu wanita yang tinggal bersama kelompok ISIS.
Dilansir dari BBC, Fatimah mengikuti suaminya ke Turki pada tahun 2013 saat suaminya ingin bekerja di sana.
Ketika itu, seluruh keluarganya ikut, termasuk dua putra Fatimah yang sudah dewasa dan putrinya, dan seorang cucunya.
Dia mengatakan bahwa dia baru menyadari mereka berada di Suriah ketika mereka mendengar deru pesawat jet diatas dan melihat penjaga ISIS.
Beberapa hari setelah itu, dia kehilangan suaminya dan putranya. Suaminya tewas setelah bom menghantam mobilnya, sedangkan putranya tertembak oleh penembakan jitu.
Karena tidak bisa pergi, para perempuan tersebut menghabiskan hampir enam tahun dibawah pemerintahan ISIS di Irak dan Suriah.
Ketika para pejuang ISIS diusir, Fatimah, putrinya dan cucunya berakhir di al-Hol, kamp penahanan terbesar di Suriah bagi para tersangka pejuang ISIS dan keluarga mereka.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: radarjogja.jawapos.com
Artikel Terkait
KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid
Menkeu Purbaya: APBN Bertujuan Membuat Seluruh Rakyat Kaya, Mari Kita Kaya Bersama!
Viral 2 Jam Terjebak Macet Parah Jakarta, Turis Korea Ngamuk Sampai Kencing dalam Botol
Hamish Daud Liburan Bareng Sasha Sabrina Alatas ke Bangkok? Dugaan Perselingkuhan Suami Raisa Terkuak