Hal itu berkaitan dengan kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden Joko Widodo hingga elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai capres.
“Itu kan hasil manipulasi juga, jadi teorinya semakin barang itu nggak laku, iklannya semakin tinggi,” kata Rocky saat menjadi pembicara di depan mahasiswa dan akademisi Unhas, di salah satu warkop di Makassar, Senin, (22/5/2023).
Forum ini merupakan rangkaian dari pendidikan politik yang digelar oleh Relawan pendukung Bakal Calon Presiden (Capres) Anies Baswedan yakni Kuning, Ijo, Biru (KIB) yang menyasar kampus-kampus.
Rocky mengatakan, sama halnya dengan hasil survei kepuasan kinerja Presiden, survei elektabilitas Ganjar juga dimanipulasi abis-abisan.
Dia mengatakan, lembaga survei di Indonesia saat ini telah disusupi dengan kepentingan politik.
“Jadi LSI yang dibuat oleh Bank Dunia berkembang, berpindah pecah belah menjadi lembaga-lembaga seperti yang sekarang metodenya sama cara berpikirnya, sama pola rampoknya, sama korespondennya, sama respondennya, sama kuesionernya, jadi di antara mereka saling menitip kuesioner aja itu yang terjadi,” tandasnya.
Sementara itu, Penggagas Kolaborasi Jakarta Andi Sinulingga menyampaikan lembaga survei ini untuk membentuk opini bukan menggali.
Artikel Terkait
Viral Penampakan Masjid Jokowi di Abu Dhabi, Reaksi Netizen Bikin Ngakak
Prabowo Akan Bayar Utang Whoosh Pakai Uang Negara yang Dikembalikan Koruptor
Aplikasi Maxim: Solusi Praktis untuk Perjalanan dan Penghasilan Tambahan di Indonesia
AHY Pastikan APBN Bakal Ikut Menanggung Utang Whoosh