Sementara itu, Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menyampaikan kepada Sri Mulyani mengenai pentingnya pemerintah untuk secara rutin menaikkan gaji pokok PNS 6-7% tiap tahunnya. Ini supaya pendapatan mereka tidak terus menerus tergerus inflasi.
"Pemerintah agar terus memperhatikan kesejahteraan ASN dan pensiunan ASN dengan konsisten menaikkan gaji pokok sebesar 6-7% setiap tahun. Ini penting agar gaji pokok dan pensiunan tidak tergerus inflasi," ungkap Anggota DPR Fraksi PPP Muhammad Aras.
3. Utang, Utang, Utang!
Dalam kesempatan ini, empat fraksi yang mengkritisi kebijakan utang pemerintah. Adapun, partai tersebut diantaranya PDIP, Demokrat, PKS, dan PAN.
PDIP menilai dengan kebijakan fiskal yang ekspansif, ditandari dari target defisit APBN 2024 yang didesain sebesar 2,16-2,64% dari PDB, seharusnya pemerintah lebih mengoptimalkan sumber pembiaayaan dalam negeri ketimbang utang luar negeri. Tujuannya untuk memitigasi risiko beban biaya utang yang membengkak.
Kemudian, Fraksi Demokrat meminta pemerintah supaya tidak gampang membuat utang baru, yang tercermin dari terus naiknya rasio utang terhadap PDB.
Rasio utang terhadap PDB dalam KEM PPKF 2024 ditargetkan sebesar 38,07-38,97%. Hingga Maret 2023 rasio utang terhadap PDB sudah tembus 39,17%.
"Kami Fraksi Demokrat tak ingin generasi muda ke depan dihadapkan pada perekonomian dan global yang tidak pasti dan dililit utang negara yang besar, yang dibangun generasi pendahulunya," ucap Anggota DPR Fraksi Demokrat Rizki Aulia Rahman Natakusumah saat itu.
Fraksi PKS yang diwakili Anggota DPR Andi Akmal Pasluddin menyatakan hal serupa. Menurutnya dengan target keseimbangan primer dalam APBN 2024 yang masih didesain bisa defisot hingga 0,43% dan surplus 0,003% menandakan pemerintah masih membutuhkan pembiayaan dari sisi utang dan berisiko dari sisi bunganya.
"Kesimbangan primer yang defisit masih merefleksikan APBN belum meredeka. Keseimbangan primer yang defisit artinya bahwa beban pokok utang dan bunganya masih harus ditutupi produksi utang baru karena pendapatan negara belum cukup memenuhi seluruh belanja negara apalagi beban yang timbul karena utang," tuturnya.
Lebih lanjut, Fraksi PAN yang diwakili Anggota DPR Eko Hendro Purnomo turut memperingati, meski Rasio utang terhadap PDB masih dipatok pemerintah jauh di bawah batas aman yang ditetapkan dalam UU Keuangan Negara sebesar 60%, namun dengan angkanya yang kini tembus di atas 30% sudah melampaui batas psikologis.
"Pada 2024 masih relatif aman, wajar, dan terkendali. Tapi utang tersebut telah melebihi batas psikologis 30% dari PDB, karena itu PAN minta pemerintah kelola utang secera efektif, prudent, akuntabel, dan kredibel," ujarnya.
4. IKN Ditunda Saja!
Seperti diketahui, IKN adalah salah satu mega proyek terakhir pemerintahan Jokowi. Ada dua fraksi di DPR yang mengkritisi salah satu kebijakan mercusuar dalam KEM PPKF 2024 tersebut. Dua fraksi tersebut ialah Fraksi PKS serta Fraksi Demokrat.
Fraksi Demokrat menilai anggaran pembangunan IKN tidaklah prioritas dibandingkan dengan kebutuhan anggaran untuk stabilisasi harga kebutuhan pokok masyarakat.
"Sehingga anggaran sifatnya non prioritas seperti IKN Nusantara bisa ditunda, dan difokuskan dulu untuk stabilitas harga kebutuhan pokok dan energi untuk masyarakat kecil," kata Rizki.
Adapun dari Fraksi PKS, memandang bahwa kebijakan belanja negara untuk pembangunan IKN itu lebih baik digunakan untuk memperkuat infrastruktur di sektor pertanian.
"Fraksi PKS berpandangan pemerintah lebih baik menunda pemindahan IKN sehingga belanja tersebut dapat difokuskan pada pemulihan daya beli masyarakat. peningkatan kesejahteraan, peningkatan infrastruktur pertanian dan belanja yang berkeadilan lainnya," kata Andi.
Sumber: CNBC
Sumber: cnbcindonesia.com
Artikel Terkait
Presiden Prabowo Panggil Eks Menhub Ignasius Jonan ke Istana, Bahas Polemik Whoosh?
KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid
Menkeu Purbaya: APBN Bertujuan Membuat Seluruh Rakyat Kaya, Mari Kita Kaya Bersama!
Viral 2 Jam Terjebak Macet Parah Jakarta, Turis Korea Ngamuk Sampai Kencing dalam Botol