3. Pabrik Besi dan Baja
Rencananya akan dibangun pabrik besi dan baja (iron and steel) dengan kapasitas 5 juta ton per tahun.
4. Pabrik Baterai Kendaraan Listrik
Pabrik baterai untuk kendaraan listrik maupun pembangkit berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT) akan dibangun dengan kapasitas 265 Giga Watt hour (GWh).
5. Industrial and Polycristalline Silicon
Rencananya juga akan dikembangkan pabrik polycristalline silicon dengan kapasitas 1,4 juta ton.
Tidak hanya itu, Kawasan Industri Hijau Kaltara ini juga akan menggunakan sumber energi hijau sebagai sumber utama energinya.
Sebanyak 10 Giga Watt (GW) Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) juga akan dibangun di kawasan industri ini.
Selain itu, kawasan industri ini juga akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan kapasitas hingga 10 GW.
"Kawasan Industri Kaltara ini diperkirakan akan menyerap 160.000 tenaga kerja," tulis data Kemenko Marves tersebut.
Jika investasi itu sudah terealisasi, maka potensi ekspor dari RI juga semakin membesar.
Luhut menyebut paling tidak mencapai 30 persen total ekspor pada 2029 mendatang berasal dari hasil investasi ini.
Nantinya, investasi pabrik ini adalah end to end untuk memproduksi petrokimia, alumina, lithium baterai, hingga industri hijau.
Menurut Luhut, ini akan membuat profil Indonesia semakin baik. [IndonesiaToday/cnbc]
Sumber: cnbcindonesia.com
Artikel Terkait
Viral Penampakan Masjid Jokowi di Abu Dhabi, Reaksi Netizen Bikin Ngakak
Prabowo Akan Bayar Utang Whoosh Pakai Uang Negara yang Dikembalikan Koruptor
Aplikasi Maxim: Solusi Praktis untuk Perjalanan dan Penghasilan Tambahan di Indonesia
AHY Pastikan APBN Bakal Ikut Menanggung Utang Whoosh