“Kekerasan yang belum pernah terjadi sebelumnya membuat kami tidak dapat memberikan piala negara kepada tim yang menang di lapangan rumput,” katanya seperti dikutip Algemeiner. “Apa yang terjadi itu merupakan pukulan bagi budaya olahraga Israel. Bahkan bagi kehormatan negara dan masyarakat Israel,” imbuhnya.
Menyikapi itu, Herzog mendesak mereka yang terlibat dalam sepak bola Israel untuk bekerja menyelesaikan peristiwa yang memalukan itu.
Beitar didirikan tahun 1936. Klub sepak bola paling populer di Israel dan paling kontroversial karena sebagian basis suporternya sering bersikap rasis dan melakukan kekerasan.
Pemilik Tim Beitar Jerusalem Barak Abramov meminta maaf kepada Herzog atas tindakan para penggemar Beitar Jerusalem yang masuk lapangan pertandingan pada Selasa malam itu.
Dia mengaku malu dengan kekacauan yang terjadi malam itu dan menambahkan, “Saya berjanji untuk melakukan apa yang saya bisa, sebagai kepala Beitar Jerusalem, sehingga hal seperti itu tidak akan terjadi lagi.”(toi/alg)
Sumber: padek.jawapos.com
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
3 Tahun Nganggur, Sule Sentil Sosok Artis yang Jadi Biang Kerok, Kini Andalkan Penghasilan di TikTok
Pandji Pragiwaksono Terancam Denda 50 Kerbau Akibat Candaan soal Adat Toraja
Jokowi dan Budi Arie, Dua Orang Paling Ruwet
Begini Tanggapan Ignasius Jonan Soal Utang Whoosh usai Temui Prabowo