Feri menyarankan kubu 01 dan 03 harus mengkonversi dugaan kecurangan TSM itu menjadi angka-angka. Hakim MK juga harus aktif untuk menghitung sendiri adanya selisih angka.
Menurut Feri, bila kecurangan TSM itu terbukti, permintaan untuk melakukan pemungutan suara ulang (PSU) bisa dilakukan. Sebab, prinsip penyelenggaran pemilu yang jujur dan adil tidak terpenuhi.
“PSU biasanya bisa dilakukan bila ada suara yang diragukan. Meski cuma satu suara yang bermasalah, PSU bisa dilakukan,” kata Feri.
Feri sadar semua kecurangan pemilu tak bisa diubah menjadi angka. Meski begitu, Feri menilai, lebih penting melihat tindakan penyelenggara pemilu dalam melaksanakan pemilu yang jujur dan adil. Bila penyelenggara pemilu tidak jujur dan adil, maka proses penyelengaraan pemilu harusnya tidak sah.
Sebelumnya, Tim Hukum Prabowo-Gibran, Otto Hasibuan, mengatakan, seharusnya kubu 01 dan 03, tidak mengajukan gugatan kecurangan pemilu ke MK, melainkan ke Bawaslu. Hal ini dikarenakan isi permohonan tidak sesuai dengan ketentuan UU, khususnya Pasal 475 UU Pemilu. Sehingga dapat dikatakan permohonan pemohon tersebut adalah salah kamar.
Sumber: tempo
                        
                                
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
AHY Pastikan APBN Bakal Ikut Menanggung Utang Whoosh
Siap Tanggung, Prabowo Minta Jalur Whoosh Dilanjut hingga Banyuwangi Jawa Timur
Ahmad Sahroni Cerita Jatuh dari Plafon Saat Rumahnya Dijarah
Media Israel: Netanyahu Lakukan Ritual Penyembelihan Sapi Merah Suci