TRIBUNTRENDS.COM - Seorang bocah berusia 11 tahun menggemparkan publik karena ia sudah menyelesaikan kuliah S2.
Bahkan IQ yang dimilikinya melebihi Albert Einstein dan Stephen Hawking.
Namun bocah bernama Andhara Perez ini sempat disebut autis.
Berikut foto-foto bocah jenius asal Meksiko yang memiliki IQ tinggi.
Baca juga: Profil Nono, Bocah SD Tertarik pada Matematika & jadi Juara Dunia, Tolak Hadiah Mobil hingga Laptop
Dikutip dari Daily Star, Kamis (11/5/2023), seorang gadis jenius berusia 11 tahun memiliki IQ lebih tinggi daripada Albert Einstein dan Stephen Hawking.
Perez mengungkapkan, memiliki cita-cita untuk menjelajahi planet Mars.
Andhara Pérez Sánchez, dari Meksiko, mencetak 162 yang mencengangkan pada tes IQ-nya.
Poin tersebut diyakini dua poin lebih tinggi dari Einstein dan Hawking, dua pria terpandai yang pernah hidup.
Andhara telah mengarahkan pandangannya untuk menjadi astronot.
Ia ingin bepergian ke luar angkasa, dan bahkan menjajah planet merah.
Sejak usia tiga tahun dia belajar membaca.
Perez kecil juga mulai menyusun 100 buah teka-teki dan belajar aljabar.
Dia sudah mengejar dua gelar di negara asalnya Meksiko.
Satu di bidang teknik sistem dan yang lainnya di bidang teknik industri dengan fokus pada matematika.
Andhara diintimidasi oleh teman-temannya di sekolah, yang mencapnya sebagai "aneh", lapor NBC San Diego.
Gadis kecil itu sering menghabiskan waktu dengan mempelajari tabel periodik di rumah.
Hal itu membuat ibunya Nallely Sánchez memutuskan untuk mencari bantuan untuk rencana pendidikan yang berbeda.
Ini karena sang anak mengatakan dia tidak ingin pergi ke sekolah lagi.
Kemudian terungkap bahwa dia memiliki IQ 162 yang luar biasa.
Setelah itu, dia melewati sistem sekolah dan lulus SMA pada usia delapan tahun.
Dia juga mewakili universitasnya, Universidad CNCI di Monterrey, dengan berbicara tentang lubang hitam di sebuah acara yang diselenggarakan oleh Institut Seni dan Budaya Tijuana.
Andhara ingin pergi ke Universitas Arizona di mana dia berharap untuk diakui oleh NASA untuk program eksplorasi luar angkasanya.
Baca juga: SOSOK Muhsin Kara, Juara 1 Lomba Azan di Arab, Hadiah Rp 8 M Rela Dipakai untuk Ini, Masya Allah!
Keajaiban Meksiko bukan satu-satunya anak jenius yang tampaknya memiliki IQ lebih tinggi daripada ikon Hawking dan Einstein.
Pada tahun 2019, Freya Mangotra yang berusia 10 tahun dari Inggris, dari Birmingham, juga mendapat skor 162 pada tes Mensa IQ.
Menurut ayahnya Kuldeep Kumar, skornya berarti dia secara resmi 'jenius' menurut pejabat di Mensa.
Profil Nono, Bocah SD Tertarik pada Matematika & jadi Juara Dunia, Tolak Hadiah Mobil hingga Laptop
Berikut profil Nono, bocah SD yang jadi juara dunia Matematika.
Sosok Nono belakangan menjadi sorotan atas prestasi membanggakannya di dunia internasional.
Bocah kelas 2 SD asal Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) ini memiliki ketertarikan pada Matematika.
Nono adalah juara pertama Abacus World Competition 2022.
Dikutip dari Pos-Kupang.com, Nono berhasil mengalahkan peserta lainnya yang berjumlah 7.000 orang.
Ia berada di peringkat pertama, sementara di urutan kedua ada perwakilan dari Qatar dan ketiga dari Amerika Serikat (AS).
Berkat prestasinya, Nono bertemu dengan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim, dan diundang ke PT Astra Internasional.
Baca juga: Bocah 11 Tahun Naik Becak Antar Ayah Berobat, Nangis Beber Penyakitnya: Apapun Akan Saya Lakukan
Saat bertemu Nadiem, Nono menolak pemberian laptop dari sang menteri karena dirinya sudah memiliki laptop.
"Selama di Jakarta Nono menolak beberapa hadiah seperti pemberian mobil dari PT Astra Internasional Tbk."
"Selain itu, Nono juga menolak hadiah yang diberikan oleh Mendikbud Nadiem Makarim," ungkap ibu Nono, Nuryati, Senin (30/1/2023).
Lantas, seperti apakah profil Nono?
Profil Nono
Nono memiliki nama lengkap Caesar Archangels Hendrik Meo Tnunay.
Nono lahir di Kupang pada 2 April 2015.
Ia berhasil menempati peringkat pertama dari total 7.000 peserta yang mengikuti Abacus World Competition.
Saat ini, ia duduk di bangku kelas 2 SD Inpres Buraen II, Kecamatan Amarasi Selatan, Kabupaten Kupang.
Menurut paman Nono, Metusalak Tnunay, ada empat marga besar yang melekat di nama keponakannya, yaitu marga Keo, Tnunay, Nono, dan Soreninu.
Nono lahir dari pasangan Nuryati Usanak Seran dan Raflim Meo.
Nuryati diketahui berprofesi sebagai guru kontrak di tempat Nono sekolah.
Baca juga: Sosok Rahmat Aulia, Bocah Berbakti Tiap 10 Hari Sekali Bawa Ayah Berobat Naik Becak, Masih 11 Tahun
Sementara, sang ayah bekerja sebagai tukang bangunan.
Nono bersama keluarganya tinggal di Kelurahan Buraen, Kecamatan Amarasi Selatyan, Kupang.
Saat wawancara bersama Pos-Kupang.com, Nono mengungkapkan ia bercita-cita sebagai tentara.
Selain itu, ia juga ingin menciptakan mobil tercepat hingga pesawat.
Cita-cita Nono ini terinspirasi dari idolanya, Elon Musk.
Nono mengaku dirinya kerap melihat Elon Musk di YouTube.
"Saya ingin seperti Elon Musk."
"Saya bercita-cita untuk menjadi tentara dan bisa menciptakan Oto (Mobil) paling tercepat, kereta paling tercepat, dan pesawat," ujar Nono, Kamis (19/1/2023).
Keberhasilannya menjuarai Abacus World Competition tak lepas dari kesenangan Nono belajar Matematika.
Nono mengaku ia sangat senang belajar Matematika dengan metode gampang, asyik, dan menyenangkan (Matematika Gasing).
"Nono merasa senang. Saya belajar Matematika Gasing," katanya.
Diketahui, ia merupakan siswa binaan Yayasan Pendidikan Astra.
Ada kebiasaan yang tak pernah dilupakan Nono setiap sebelum belajar.
Menurut sang ibu, Nuryati, Nono akan selalu membaca Alkitab dan berdoa.
"Nono selalu diajarkan sebelum belajar harus membaca Alkitab dan Berdoa. Itu yang selalu diajarkan," ungkapnya.
Setelah Abacus World Competition, Nono direncanakan akan mengikuti olimpiade tingkat ASEAN pada November 2023 mendatang.
Sudah Aktif sejak Kecil
Ibu Nono, Nuryati, mengungkapkan anaknya memang sudah aktif sejak kecil.
Bisa dibilang kecerdasan Nono berada di atas rata-rata anak seusianya.
Menurut Nuryati, Nono sudah pandai berbicara sejak usia satu tahun.
Baca juga: Kurus Kering & Bingung, Bocah Bangladesh Beruntung Selamat, 6 Hari Tanpa Makan Minum ke Malaysia
Bahkan, ketika menginjak usia lima tahun dan bersekolah di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Tunas Belia, Nono sudah bisa membaca.
Kala itu, Nono selalu mengikuti kursus bahasa Inggris setiap minggu.
"Dia ini baru usia satu tahun sudah aktif berbicara."
"Saat masuk PAUD dia sangat pintar, bahkan minta untuk ikut kursus bahasa Inggris," urai Nuryati.
Awal kecintaan Nono pada Matematika bermula saat ia berusia lima tahun.
Ia tertarik pada Matematika karena terinspirasi oleh ahli Fisika dan Matematika, Yohanes Surya.
"Anak saya ini suka belajar matematika sejak berumur lima tahun," katanya.
Awalnya, Nono mengambil buku kelas III yang pada bagian sampul bukunya ada gambar Yohanes Surya.
Melihat anaknya membaca buku itu, Nuryati memberi tahu Nono bahwa sosok yang ada di dalam gambar adalah Yohanes Surya, pengajar ilmu Matematika dan Fisika yang andal.
Sejak saat itu, Nono langsung menunjukkan ketertarikannya dalam membaca buku-buku yang berisi materi Matematika.
(TribunTrends.com/Nafis, Tribunnews.com)
Sebagian artikel diolah dari Tribunnews.com
Sumber: trends.tribunnews.com
Artikel Terkait
Mahfud Sentil Fahri Hamzah Rangkap Jabatan Wamen dan Komisaris BUMN: Padahal Dulu Dia Paling Kencang Tuh
Prabowo Panggil Persatuan Purnawirawan TNI AD ke Istana, Ada Apa?
Kisah PETRUS di Era Soeharto: Aksi Pungli Ganggu Perekonomian, Preman Banyak Ditemukan Tewas di Karung
Jenderal Gatot Ngamuk ke Hercules: Kau Preman Berkedok Ormas, Ngomong Seenaknya, Sudah Jadi Raja Kau?