REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Otoritas Teknologi Informasi dan Komunikasi (BTK) Turki melarang politisi membuat propaganda melalui pesan teks pada Kamis (26/5/2023). Langkah itu dilakukan setelah calon presiden dari oposisi utama Nation Alliance Kemal Kilicdaroglu mengirim pesan teks kepada warga terkait utang kartu kredit.
Hal itu membuat Kilicdaroglu meradang. Ia membagikan video di akun Twitter dan mengatakan dalam keadaan mati total. “Fitnah terus menerus, kebohongan, persekongkolan, keganjilan di kotak suara, upaya pelarangan pemantau pemilu, kampanye kebohongan, video montase, serta pelarangan di layar ponsel kita. Sekarang saya tidak dapat mengirim pesan teks. Perusahaan telekomunikasi melarang saya mengirim SMS ke (bahkan) jurnalis,” katanya.
Dalam retorika video tersebut, Kilicdaroglu melayangkan pertanyaan kepada pejawat Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.
"Apakah saya tidak boleh mengikuti pemilu? Apa ini yang kau inginkan? Pria ini pengecut. Negara ini hancur berantakan karena seorang pengecut. Pemilihan menjadi tidak mungkin. Apa yang Anda inginkan dari negara ini? Dasar pengecut!” ujarnya.
Sebelumnya, Kilicdaroglu mengirimkan pesan teks yang berbunyi: "Segera setelah saya mengambil alih kekuasaan, perbendaharaan negara kita akan mengambil alih hutang kartu kredit Anda dari bank karena depresi ekonomi yang disebabkan oleh Erdogan," ujar dan pemimpin Partai Rakyat Republik (CHP) dalam pesan teks tertanggal 25 Mei dikutip dari Duvar.
Dalam pesan itu, Kilicdaroglu berjanji bunga utang kartu kredit akan terhapus seluruhnya dan pokok pinjaman akan dibayar dalam 36 kali cicilan bulanan. "Dengan demikian, ratusan ribu warga kita akan terselamatkan dari keterpurukan di bawah beban ini. Ingat, pemilu 28 Mei adalah referendum untuk menghilangkan utang yang banyak atau terjebak utang di negara!” katanya.
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Begini Tanggapan Ignasius Jonan Soal Utang Whoosh usai Temui Prabowo
Budi Arie Bantah Projo Singkatan Pro Jokowi, Jejak Digital 2018 Justru Dia Jelas-jelas Ngomong Gitu
Presiden Prabowo Panggil Eks Menhub Ignasius Jonan ke Istana, Bahas Polemik Whoosh?
KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid