Jemaah Haji Jangan Tergiur Tawaran Masuk Raudhah Berbayar

- Minggu, 28 Mei 2023 | 14:30 WIB
Jemaah Haji Jangan Tergiur Tawaran Masuk Raudhah Berbayar

Jakarta: Pada 2-3 hari pertama kedatangan jemaah haji Indonesia di Madinah, pengurusan tasrih atau surat izin untuk memasuki raudhah di Masjid Nabawi terkendala. Hal itu membuat tasrih belum terbit meski kloter-kloter jemaah sudah berdatangan.

Keadaan itu dimanfaatkan sejumlah orang dengan menawarkan akses berbayar ke raudhah kepada jemaah haji Indonesia. Raudhah merupakan tempat di  Masjid Nabawi yang dianggap sebagai salah satu tempat yang mustajab untuk berdoa.

Oleh karena itu, jemaah haji maupun umrah tidak melewatkan kesempatan masuk ke sana. Area yang disebut taman surga itu terletak di antara makam Nabi Muhammad SAW dan mimbar Masjid Nabawi.

Kepala Daerah Kerja (Daker) Madinah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Zaenal Muttaqin, meminta jemaah tidak usah tergiur imbauan atau ajakan-ajakan orang orang yang mengaku bisa menguruskan tasrih dengan imbalan uang.

"Bisa jadi nanti malah membahayakan jemaah itu sendiri. Belum tentu itu juga benar. Kita katakan itu ilegal," tegas Zaenal, di Kantor Daker Madinah, Sabtu, 27 Mei 2023.

Zaenal mengatakan tasrih yang legal diurus pemerintah atau petugas haji Indonesia. "Kami mengimbau kepada jemaah haji supaya tetap bersabar. Kita akan upayakan terus untuk mendapatkan tasreh," tutur Zaenal.

  Baca Juga: Ramli Siregar, Jemaah Tunanetra Asal Tebing Tinggi Bersyukur Bisa Berangkat Haji

Dia menjelaskan tentang tasrih raudhah yang sempat lambat terbitnya. Antara lain pada hari pertama dan kedua sistem pengurusan tasrih pihak pemerintah Arab Saudi belum siap.

"Kemudian kita juga sudah terus input di e-Hajj-nya. Kita sudah koordinasi dengan pihak muassasah atau juga pihak pemerintah Saudi yang memang menangani tasrih masuk raudhah," papar Zaenal.

Pada hari ketiga kedatangan jemaah haji Indonesia, sistem tasrih masih terkendala pembatasan usia yang merupakan kebijakan saat pandemi covid-19.

Dengan pembatasan itu, jemaah lanjut usia (lansia) tidak bisa didaftarkan. Padahal, sepertiga jemaah haji Indonesia masuk kategori lansia.

"Kita memahami mungkin masih aplikasi sebelumnya, yang hanya dibatasi usia di bawah 65. Kita berkirim surat ke pengelola aplikasi agar dibuka," kata Zaenal.

Pada hari ketiga, Kamis, 26 Mei 2023, pukul 10 malam waktu Arab Saudi, PPIH mendapati aplikasi itu sudah dibuka sehingga tidak ada lagi pembatasan usia. Mulai dari situ tasrih berangsur terbit.

"Dari jam 10 sampai jam 2 tadi kita sudah mendapati sepuluh  kloter yang sudah mendapatkan izin tasrih. Hingga hari ini jam 12 (pukul 16.00 WIB) kita sudah mendapati sekitar 20 kloter yang sudah mendapatkan tasrih masuk ke raudhah," papar Zaenal.

Sebelumnya, Muhammad Abdul Cholik, jemaah haji kloter 1 embarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG-1), menyampaikan kegelisahan jemaah-jemaah di kloternya belum bisa masuk raudhah.

Ada tawaran-tawaran dari mukimin atau warga Indonesia yang bermukim di Arab Saudi untuk memberikan pendampingan masuk raudhah. Tentu dengan imbalan berupa uang.

"Ya memang mungkin buat ganti uang lelah. Saya paham sih, ini sebelum tasrih keluar. Wallahu a'lam. Tapi kalau bisa ke raudhah jangan dikomersialkan. Kasihan yang sepuh-sepuh" ujar Cholik.

Cholik mendapat informasi tasrih bisa didapat melalui aplikasi Nusuk. Kepada petugas haji, ia pun meminta ditunjukkan cara mendaftar dan mendapatkan tasrih. Kini ia sudah bisa masuk raudhah pada tanggal yang tersedia.

Dalam kaitan tersebut, Zaenal mengatakan tasrih hanya berlaku sekali dalam 40 hari. Jemaah yang sudah menggunakan tasrih yang diperoleh dari aplikasi Nusuk tidak bisa memakai lagi tasrih dari pemerintah dan sebaliknya.

Jemaah haji yang berhalangan masuk ke raudhah karena sakit bisa mengajukan penundaan sebelum waktu kunjungan. Permohonan disampaikan melalui ketua kloter dan pembimbing ibadah.

Hingga pukul 17.00 waktu Arab Saud, lebih dari 21 ribu jemaah sudah berada di Madinah melalui 55 kloter.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news NARASIBARU.COM

Sumber: medcom.id

Komentar