Benarkah Gerakan Pasang Bendera One Piece Jelang HUT RI Terinspirasi Gibran?

- Senin, 04 Agustus 2025 | 20:30 WIB
Benarkah Gerakan Pasang Bendera One Piece Jelang HUT RI Terinspirasi Gibran?


Publik sedang dihebohkan dengan fenomena memasang bendera one piece disandingkan bersama bendera merah putih dalam perayaan HUT RI ke-80.

Entah atas dasar iseng atau memang punya maksud tertentu, banyak orang yang akhirnya mengikuti aksi tersebut dan viral di media sosial. 

Mereka beberapa mengartikan jika memasang bendera one piece ini karena menganggap Tanah Air Indonesia terlalu kotor dengan segala macam masalah di pemerintahan untuk dikibarkan Merah Putih yang suci. Kerena itu, mereka mengibarkan bendera one piece.

Bendera one piece ini dalam animasinya diartikan sebagai semangat perlawanan tanpa kekerasan dan harapan akan keadilan.

Namun oleh pemerintah, pengibaran bendera one piece dianggap tindakan provokatif yang tidak relevan dengan perjuangan bangsa.

Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Republik Indonesia (Menko Polkam) Budi Gunawan mengatakan jika pengobaran selain merah putih adalah bentuk provokasi.

Sementara itu, DPR RI Firman Soebagyo menyebut aksi pengibaran bendera One Piece jelang HUT Kemerdekaan adalah makar atau usaha menyerang dan merebut kekuasaan negara.
@fakta.kehidupan62

siapa yang duluan menggunakan logo One piece?

♬ suara asli - Fakta Kehidupan
Ketua MPR RI Ahmad Muzani juga terang-terangan melarang rakyat mengibarkan bendera One Piece dan meminta aparat menindak tegas pelakunya.

Menurutnya, itu adalah aksi makar dan provokasi yang bisa memecah belah bangsa.

Sejumlah kasus akhirnya, pihak berwajib seperti polisi pun menindak siapa saja yang melakukan aksi memasang bendera One Piece di beberapa daerah.

Terbaru bukan hanya bendera, beberapa gambar mural One Piece juga diminta untuk dihapus polisi seperti di Sragen, Jawa Tengah.

Di tengah viral fenomena pengibaran bendera One Piece, netizen kembali mengungkit momen Wapres Gibran Rakabuming Raka yang pernah kedapatan menggunakan atribut film anime tersebut. 

Penggunaan atribut ini bahkan dilakukan untuk acara formal yang diselenggarakan pemerintah.

Dari video yang beredar, Wapres Gibran pernah memakai pin One Piece saat debat calon presiden dan wakil presiden 2024.

Dia begitu percaya diri menyematkan pin One Piece di kemeja biru yang sama dengan Prabowo Subianto.

Sebuah akun TikTok Fakta Kehidupan62 mengkritik langsung apa yang pernah dilakukan Gibran ini.

"Menurut MPR maupun DPR, siapapun yang mengibarkan bendera One Piece adalah makar, ingin memecah belah, terus kalau yang ini apa namanya? Wakil presiden kita memakai logo One Piece bukan garuda apakah itu juga dikatakan makar atau gimana?" ucap pria dalam video yang diunggah akun tersebut dilansir pada Senin, 4 Agustus 2025.

Pria itu pun meminta pemerintah jangan sedikit-sedikit menyalahkan rakyat.

Dia bahkan menyebut jika Wapres Gibran yang memulainya dan diikuti oleh rakyat Indonesia.

"Jangan salahkan rakyat. Ini pemulanya, ini yang terlebih dahulu memakai logo One Piece sehingga masyarakat akan mengikuti memakai logo One Piece, paham?" tambahnya.

Di caption postingannya, akun itu kembali seolah menuduhkan jika Wapres Gibran yang sudah menginspirasi rakyat Indonesia soal One Piece ini.

"Siapa yang duluan menggunakan logo One piece?" komentar netizen.

Komentar netizen juga jadi banyak yang menuding hal serupa dengan narasi akun itu.

"Jangan-jangan dalang di balik ini adalah gibran?" komentar netizen.

"Gibran sudah kasih contoh dari awal, kenapa tidak ditindak. Masa cuma rakyat yang dilarang sementara ada pejabat negara sudah jelas-jelas menggunakan logo one piece," komentar netizen lain.

"Rakyat legowo tapi tangkap dulu Wapres Gibran yang telah memberi contoh, kalau wapres gak ditangkap jangan salahkan Rakyat itu baru namanya Adil," komentar netizen lainnya.

Sementara itu, Gibran belum terlihat menanggapi tudingan-tudingan miring dari netizen tentang logo One Piece ini.

Sumber: suara
Foto: Bendera One Piece terinspirasi Gibran Rakabuming Raka? [ANTARA/Mentari Dwi Gayati]

Komentar