Baca juga: Profil Erdogan dan Peluangnya di Pilpres Turkiye 2023
Kilicdaroglu (74) adalah kandidat dari aliansi oposisi enam partai, dan memimpin Partai Rakyat Republik (CHP) yang dibentuk oleh pendiri Turkiye Mustafa Kemal Ataturk.
Kubunya telah berjuang untuk mendapatkan kembali momentum setelah membuat kejutan dapat membuntuti Erdogan di Pilpres putaran pertama.
Tetapi, kandidat presiden ketiga yang juga nasionalis garis keras, Sinan Ogan, telah menyatakan dukungan kepada Erdogan berdasarkan prinsip perjuangan tanpa henti melawan terorisme. Ini mengacu pada kelompok pro-Kurdi.
Pada putaran pertama, dia meraih 5,17 persen suara.
Keputusan Sinan Ogan ini pun dianggap akan menguatkan posisi Erdogan di Pilpres putaran kedua.
Sebuah survei dari lembaga jajak pendapat Konda untuk putaran kedua pun menempatkan dukungan untuk Erdogan pada angka 52,7 persen dan Kilicdaroglu pada 47,3 persen.
Survei yang paling menjadi perhatian itu dilakukan pada 20-21 Mei, sebelum Ogan dan Ozdag mengungkapkan dukungan mereka.
Sejarawan Turkiye, Nicholas Danforth, yakin sosok nasionalislah yang akan menang dalam Pilpres Turkiye kali ini.
"Turkiye memiliki tradisi demokrasi yang sudah lama dan tradisi nasionalis yang sudah lama ada, dan saat ini jelas nasionalislah yang menang. Erdogan telah memadukan kebanggaan agama dan nasional, menawarkan anti-elitisme yang agresif kepada para pemilih," kata Nicholas Danforth.
"Erdogan lagi berarti Erdogan lagi. Orang-orang tahu siapa dia dan apa visinya untuk negara, dan tampaknya banyak dari mereka yang setuju," tambahnya.
Namun, jika rakyat Turkiye menginginkan Erdogan turun, hal itu sebagian besar disebabkan karena tingkat kesejahteraan, kesetaraan, dan kemampuan mereka untuk memenuhi kebutuhan dasar menurun akibat inflasi yang mencapai 85 persen pada Oktober 2022.
Baca juga: Erdogan Bantah Putin Ikut Campur Pilpres Turkiye
Di satu sisi, Kilicdaroglu, seorang mantan pegawai negeri, berjanji untuk melakukan perubahan besar terhadap kebijakan Erdogan terkait isu domestik, luar negeri, dan ekonomi.
Dia juga akan kembali ke sistem pemerintahan parlementer, dari sistem presidensial eksekutif Erdogan, yang disahkan dalam referendum pada 2017
Sumber: kompas.com
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Ahmad Sahroni Cerita Jatuh dari Plafon Saat Rumahnya Dijarah
Media Israel: Netanyahu Lakukan Ritual Penyembelihan Sapi Merah Suci
Andre Taulany dan Natasha Rizky Terlalu Akrab, Desta Cemburu?
3 Tahun Nganggur, Sule Sentil Sosok Artis yang Jadi Biang Kerok, Kini Andalkan Penghasilan di TikTok