Nih Data Ekonomi RI Saat Ditinggal SBY & Jokowi, Simak!

- Selasa, 06 Juni 2023 | 14:48 WIB
Nih Data Ekonomi RI Saat Ditinggal SBY & Jokowi, Simak!


Ini sebagai acuan penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024.


Prospek ini tentu menarik untuk diulas mengingat angka-angka perkiraan kondisi ekonomi makro itu menjadi peninggalan terakhir masa pemerintahannya. 


Selain itu, prospeknya juga bisa dibandingkan dengan proyeksi pemerintahan presiden sebelumnya, seperti Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat hendak melepas jabatannya pada 2014 silam.


Dalam KEM-PPKF 2024, pertumbuhan ekonomi Jokowi patok di level 5,3%-5,7%, inflasi 1,5%-3,5%, serta nilai tukar rupiah Rp14.700-Rp15.300 per dolar AS. 


Desain ini pun telah disampaikan saat sidang rapat paripurna DPR bulan lalu, di Badan Anggaran (Banggar) DPR, hingga Komisi XI DPR. 


Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo pun telah memberikan masukkan melalui perkiraannya.


Perry mengakui, tekanan ekonomi global masih akan berat pada 2024, seiring dengan masih melemahnya prospek pertumbuhan ekonomi negara-negara maju akibat dari tren kebijakan suku bunga acuan bank sentralnya. 


Ia memperkirakan ekonomi global hanya akan tumbuh di kisaran 2,8% pada 2024 dari perkiraan 2023 di kisaran 2,7%, jauh di bawah kondisi 2021 yang tumbuh 5,7%.


Sementara itu, untuk ekonomi domestik, Perry meyakini masih akan mampu tumbuh di kisaran 4,7%-5,5% pada 2024 meski jauh dari target yang ditetapkan pemerintah. Tapi dibandingkan perkiraan 2023 yang di rentang 4,5%-5,3% masih ada kenaikan. 


Adapun realisasi terakhir pertumbuhan ekonomi per kuartal I-2023 adalah sebesar 5,03% secara tahunan atau (yoy).


Untuk nilai tukar rupiah diperkirakannya akan mampu menguat di rentang Rp14.600-Rp15.100 pada 2024, dari proyeksi 2023 di rentang Rp14.800-Rp15.200. 


Untuk realisasi reratanya sampai dengan 31 Mei 2023 secara tahun berjalan (ytd) sebesar Rp15.080 per dolar AS.



Halaman:

Komentar