Sosok Sekretaris Kabinet (Seskab), Letkol Teddy Indra Wijaya, mendadak
    menjadi perbincangan publik usai menyampaikan sambutan dalam acara Serikat
    Buruh yang digelar pada Rabu (30/4/2025). 
  
  
    Dalam acara tersebut, Letkol Teddy tampil percaya diri menyampaikan pesan
    terbuka kepada para pekerja, dengan gaya komunikasi yang dinilai lugas,
    santun, namun tetap mengalir dan tidak kaku.
  
  
    “Kami terbuka, apabila ada sesuatu yang mau disampaikan, disarankan, atau
    apa pun itu,” ujar Letkol Teddy dalam sambutannya.
  
  
    “Silakan jangan sungkan-sungkan menyampaikan kepada kami,” lanjutnya dengan
    nada ramah namun tegas.
  
  
    Gaya komunikasinya yang terstruktur dan membumi, ditambah penampilan rapi
    dengan kemeja putih khasnya, menjadi sorotan tersendiri.
  
  Tampang okay punya, gagah, penuh wibawa, usia selisih 1 tahun dengan gibran, ngomong lancar tanpa ragu, kerjaan @prabowo sebagai presiden paham betul sampai detailnya, bisa jadi "saingan" nie ke depan :) pic.twitter.com/4hQygrxXhJ
— King Purwa (@BosPurwa) May 1, 2025
Tak hanya memberikan sambutan formal, di penghujung pidatonya, Letkol Teddy
    juga menyisipkan pantun, menambah nuansa segar dalam forum yang biasanya
    berlangsung kaku dan formal.
  
    Momen tersebut kemudian ramai diperbincangkan di platform media sosial,
    khususnya X (sebelumnya Twitter). Cuitan dari akun @BosPurwa menjadi pemicu
    awal viralnya pidato Letkol Teddy.
  
  
    “Tampang okay punya, gagah, penuh wibawa, usia selisih 1 tahun dengan
    Gibran, ngomong lancar tanpa ragu, kerjaan @prabowo sebagai presiden paham
    betul sampai detailnya, bisa jadi ‘saingan’ nie ke depan :),” tulisnya.
  
  
    Cuitan tersebut langsung memicu diskusi publik yang lebih luas. Banyak
    warganet yang mengapresiasi gaya komunikasi Letkol Teddy, bahkan menyebutnya
    sebagai sosok yang potensial untuk tampil di kancah politik nasional pada
    pemilihan umum mendatang.
  
  
    Beberapa bahkan menyebutkan bahwa ia layak dipertimbangkan sebagai calon
    wakil presiden (cawapres) di masa depan.
  
  
    Salah satu komentar menyatakan, “Masuk bursa / etalase CAWAPRES kayanya nih.
    Letkol Teddy, muda, berwibawa, artikulatif, dan benar-benar paham dinamika
    kerja pemimpin,” tulis akun @roh****.
  
  
    Namun, sebagaimana lazim terjadi di ruang publik digital, komentar kritis
    juga turut mewarnai diskusi tersebut. Ada yang mempertanyakan latar belakang
    pengalaman politik sang Seskab.
  
  
    Mengingat ketentuan hukum pemilu yang mensyaratkan cawapres dengan usia muda
    harus pernah menjabat sebagai kepala daerah untuk posisi tersebut.
  
  
    “Sayangnya belum pernah menjabat sebagai kepala daerah. Gak bisa kan
    aturannya?” tanya akun @for_****, merujuk pada syarat administratif yang
    mungkin menjadi hambatan di kemudian hari.
  
  
    Sementara itu, komentar lain mengaitkan potensi Letkol Teddy dengan dinamika
    politik di tingkat daerah. “Okelah. Tahun politik berikutnya jadi Cagub
    Jakarta saingan sama Dedi Mulyadi,” tulis akun @ses****.
  
  
    Beberapa komentar bahkan bernuansa satire dan menunjukkan kejenuhan terhadap
    figur politik lama. “Dah, jadiin aja sekalian. Gibran out. Trah Mulyono
    habisin aja dari pemerintahan. Gantian gak sih woooo..,” ungkap akun
    @shi****.
  
  
    Fenomena ini menunjukkan bahwa masyarakat, khususnya warganet, semakin
    memperhatikan gaya komunikasi dan citra pemimpin, tidak hanya dari rekam
    jejak atau afiliasi politiknya. 
  
  
    Kehadiran figur muda yang tampil lugas, percaya diri, serta mampu membangun
    komunikasi yang dekat dengan publik dianggap sebagai modal penting dalam
    peta politik masa depan.
  
  
    Meski Letkol Teddy belum secara resmi mengisyaratkan ketertarikan pada
    kontestasi politik, atensi publik terhadapnya mencerminkan kerinduan
    masyarakat akan sosok pemimpin yang otentik, tidak kaku, dan memahami
    dinamika kerja pemerintahan dengan baik. 
  
  
    Dalam konteks tersebut, Letkol Teddy dinilai berhasil menunjukkan bahwa
    dirinya bukan hanya seorang birokrat militer, melainkan juga komunikator
    publik yang potensial.
  
  
    Apakah ke depan nama Letkol Teddy akan benar-benar masuk dalam bursa calon
    pemimpin nasional? Meskipun terlalu dini untuk berspekulasi, jelas bahwa
    satu pidato yang disampaikan dengan baik mampu membuka ruang apresiasi dan
    ekspektasi publik yang begitu luas.
  
  
    Sumbe:
    suara
  
  
    Foto: Mayor Teddy Indra Wijaya, ajudan Prabowo Subianto.
    (Instagram/@tedskygallery)
  
  
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Siap Tanggung, Prabowo Minta Jalur Whoosh Dilanjut hingga Banyuwangi Jawa Timur
Ahmad Sahroni Cerita Jatuh dari Plafon Saat Rumahnya Dijarah
Media Israel: Netanyahu Lakukan Ritual Penyembelihan Sapi Merah Suci
Andre Taulany dan Natasha Rizky Terlalu Akrab, Desta Cemburu?