Apa itu Etomidate? Kandungan Vape Obat Keras Jonathan Frizzy

- Senin, 05 Mei 2025 | 21:05 WIB
Apa itu Etomidate? Kandungan Vape Obat Keras Jonathan Frizzy


Jonathan Frizzy resmi ditetapkan sebagai tersangka kasus vape obat keras pada Senin (5/5/2025). Pacar Ririn Dwi Ariyanti ini ditangkap oleh polisi di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan, Minggu (4/5/2025).

Sebelumnya, polisi sudah menangkap 3 orang terkait kasus vape berisi zat etomidate tersebut. Usut punya usut, kasus itu ternyata turut melibatkan Ijonk, sapaan Jonathan Frizzy, yang awalnya menjadi saksi.

Lalu, apa itu etomidate yang dipakai sebagai bahan vape? Dan apa saja bahaya etomidate?

Mengenal etomidate: Apa saja bahayanya?

Menyadur National Library of Medicine, etomidate adalah obat anestesi intravena. Obat ini masuk dalam golongan kelompok hipnotik non-barbiturat.

Cara kerja etomidate adalah mempengaruhi sistem saraf pusat melalui peningkatan aktivitas reseptor GABA, atau gamma-aminobutyric acid, yang berperan dalam menghambat transmisi sinyal saraf.

Etomidate dikenal luas karena memiliki waktu kerja yang sangat cepat (onset singkat) dan durasi efek yang relatif pendek. Alhasil, obat ini sangat cocok untuk berbagai prosedur medis, terutama dalam keadaan darurat.

Salah satu karakteristik utama dari etomidate adalah kemampuannya mempertahankan tekanan darah dan fungsi jantung selama induksi anestesi.

Berbeda dengan banyak agen anestesi lainnya yang bisa menyebabkan penurunan tekanan darah drastis, etomidate hanya menyebabkan sedikit perubahan hemodinamik.

Keunggulan tersebut membuat etomidate sangat berguna pada pasien dengan kondisi jantung yang tidak stabil. Obat ini juga cocok untuk mereka yang mengalami trauma berat dan kehilangan banyak darah.

Penggunaan Etomidate dalam Praktik Medis

Etomidate memiliki beberapa indikasi penggunaan dalam dunia medis, terutama dalam prosedur-prosedur yang memerlukan anestesi cepat dan aman. Berikut prosedur medis yang biasa membutuhkan obat etomidate.

1. Induksi anestesi umum

Etomidate sering digunakan untuk menginduksi anestesi sebelum operasi, terutama pada pasien yang memiliki risiko tinggi mengalami komplikasi kardiovaskular.

Karena obat ini tidak menekan fungsi jantung secara signifikan, dokter anestesi sering memilihnya pada pasien lanjut usia atau pasien dengan penyakit jantung.

2. Rapid sequence intubation (RSI)

Dalam dunia kegawatdaruratan, etomidate kerap digunakan untuk memfasilitasi intubasi cepat. Kombinasi etomidate dengan agen paralitik memungkinkan dokter untuk melakukan intubasi trakea dengan cepat dan aman, terutama pada pasien yang mengalami kegagalan napas atau trauma berat.

3. Sedasi prosedural

Etomidate juga digunakan untuk prosedur jangka pendek seperti kardioversi listrik, reduksi dislokasi sendi, atau tindakan ginekologis seperti kuretase.

Obat ini memberikan efek sedasi mendalam dalam waktu singkat. Alhasil, etomidate saja cukup untuk menyelesaikan prosedur tanpa memerlukan anestesi umum yang panjang.

Risiko dan Efek Samping Etomidate

Meskipun memiliki banyak keuntungan, etomidate juga berbahaya jika digunakan sembarangan. Apa saja efek samping etomidate?

1. Supresi kortisol

Salah satu efek samping etomidate yang paling signifikan adalah penekanan fungsi adrenal. Etomidate menghambat enzim penting dalam sintesis kortisol.

Kondisi ini dapat menyebabkan insufisiensi adrenal sementara, terutama pada pasien yang kritis atau yang membutuhkan respons hormonal cepat untuk mengatasi stres fisiologis. Penurunan kadar kortisol ini bisa bertahan hingga 72 jam setelah satu kali pemberian.

2. Mioklonus

Efek samping lain etomidate adalah mioklonus. Kondisi ini membuat gerakan otot tidak terkendali, sehingga menyerupai kejang ringan.

Efek samping ini bisa muncul setelah pemberian etomidate. Walau tidak berbahaya, kondisi tersebut bisa mengejutkan dan menyulitkan pasien jika tidak diantisipasi.

3. Nyeri di lokasi injeksi

Etomidate dapat menyebabkan rasa nyeri atau sensasi terbakar saat disuntikkan melalui pembuluh darah. Hal ini bisa diminimalkan dengan pemberian bersama lidokain atau melalui jalur vena yang lebih besar.

4. Mual dan muntah

Pasien yang menerima etomidate juga mungkin mengalami mual atau muntah setelah prosedur. Efek ini umumnya ringan dan dapat ditangani dengan obat antiemetik.

Sumber: suara
Foto: Potret Jonathan Frizzy (Instagram/ijonkfrizzy)

Komentar