Gegabah Blokir Rekening, Masyarakat Panik: Duit Saya Enggak Bisa Diakses

- Senin, 04 Agustus 2025 | 16:55 WIB
Gegabah Blokir Rekening, Masyarakat Panik: Duit Saya Enggak Bisa Diakses


Kebijakan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) yang memblokir rekening bank "nganggur" atau dormant masih menuai kritikan tajam.

Investor Benny Batara Hutabarat atau yang akrab disapa Benix menilai kebijakan PPATK berbahaya, sebab dapat dapat menggerus rasa kepercayaan publik kepada perbankan.

"Kalau ini terus-terus dilakukan, dan netizen makin banyak yang panik, rakyat makin banyak yang panik, yang bahaya apa? Yang diserang apa? Trust (kepercayaan). Rakyat Indonesia lama-lama akan kehilangan trust-nya terhadap sistem perbankan Indonesia," kata Benny dikutip Suara.com dari channel YouTube miliknya Bennix, Senin (4/8/2025).

Tak hanya terhadap sistem perbankan, kebijakan PPATK tersebut juga bisa menghilangkan kepercayaan publik terhadap tata kelola pemerintahan.

"Kenapa? Ya duit saya, saya taruh ke bank terus enggak bisa diakses kan ngeri sih, guys. Jujur saja," kata Benny.

Benny berpandangan bahwa kebijakan PPATK itu tidak masuk akal. Dia merujuk pada sejumlah pemberitaan soal masyarakat yang rekeningnya diblokir yang nilai saldonya tidak tergolong besar.

Seperti ada masyarakat yang tidak bisa berobat karena rekeningnya diblokir, padahal nilai saldonya hanya Rp 12 juta.

"Menurut saya orang judi online itu, apalagi yang mau diincar tentu bandar-bandar besar, kayaknya enggak ada gue lihat bandar itu isi dompetnya atau isi rekeningnya cuma 20 juta, 50 juta. Kayaknya enggak sih, enggak masuk akal menurut saya," kata Benny.

Menurutnya jika memang yang ditarget adalah bandar judi berskala besar, PPATK harusnya menentukan nilai yang spesifik, misalnya rekening dormant yang memiliki nilai saldo di atas Rp 100 juta atau Rp 1 miliar.

"Lu freeze (bekukan) dah itu. Kenapa? Karena dia punya duit 1 miliar. Saya yakin, besok keluarganya ada yang masuk ke rumah sakit, saya yakin dia enggak pusing bayar tagihan. Dia enggak pusing kalau ada tagihan listrik. Dia enggak pusing kalau ada bayar uang sekolah anaknya," ujarnya.

Namun situasi itu akan berbeda, jika diberlakukan terhadap masyarakat yang saldo rekeningnya hanya belasan juta atau puluhan juta.

"Terus tiba-tiba di-freeze (dibekukan). Padahal itu buat bayar uang sekolah anaknya. Buat bayar uang vaksin, buat beli uang baju anaknya, buat bayar berobat, kan sadis namanya lu. Sadis enggak lu? Coba lu pikir. Buat orang-orang, itu kan duit yang penting," kata Benny.

Sumber: suara
Foto: Kebijakan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) yang memblokir rekening bank "nganggur" atau dormant masih menuai kritikan tajam.. [Dok ppatk.go.id]

Komentar