Spesial! Skripsi Jokowi Satu-Satunya Yang Didigitalkan UGM, Saking Bangganya?

- Jumat, 23 Mei 2025 | 00:25 WIB
Spesial! Skripsi Jokowi Satu-Satunya Yang Didigitalkan UGM, Saking Bangganya?




NARASIBARU.COM - Bareskrim Polri menyetop penyelidikan kasus ijazah Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) karena tidak memenuhi unsur pidana. 


Bareskrim mengungkap sejumlah hasil penyelidikan, di antaranya soal skripsi dan ijazah Jokowi saat kuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM).


Arsip Skripsi Jokowi Baru Diunggah UGM pada 2019

Dikutip dari detikNews, Bareskrim Polri mengungkapkan skripsi S1 Jokowi diarsip secara digital dalam sistem aplikasi elektronik PTD UGM pada 2019. Polisi menjelaskan aplikasi PTD itu baru dimiliki UGM pada 2010.


Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim, Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro, menyebut digitalisasi arsip skripsi Jokowi sengaja didahulukan UGM karena bangga alumninya menjadi presiden.


"Oleh admin karena wujud kebanggaan dari fakultas kehutanan ada yang menjadi tokoh nasional, menjadi presiden, oleh admin di-upload dan itu hanya satu-satunya yang di-upload," kata Djuhandhani dalam jumpa pers di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Kamis (22/5/2025).


Perihal skripsi Jokowi baru didigitalisasi pada 2019 sempat menjadi polemik karena Jokowi dinyatakan lulus dari UGM jauh sebelum itu.


Djuhandhani menyebut hingga kini UGM baru bisa mengunggah skripsi alumni tahun 1990. Digitalisasi itu, kata dia, masih berproses hingga saat ini.


Ditanya apakah arsip digital itu bisa diakses umum, Djuhandhani menyebut pihak UGM melakukan pembatasan. 


Namun dia tak menjelaskan lebih jauh dan hanya menyebut hal itu menjadi kebijakan internal kampus.


"Untuk akses beberapa hal terkait data-data yang ada di UGM, itu memang sebagian bisa diakses, namun ada juga yang tidak bisa diakses oleh publik. Karena ini juga menyangkut rumah tangga UGM sendiri yang mungkin bisa lebih jauh," ucapnya.


Jokowi Mendaftar dan Masuk Fakultas Kehutanan UGM 1980

Lebih lanjut, Djuhandhani mengatakan Jokowi benar pernah mendaftar dan masuk Fakultas Kehutanan UGM. Bareskrim mengungkap sejumlah bukti.


"Terkait Fakultas Kehutanan UGM penyelidik mendapatkan fakta bahwa benar Ir Joko Widodo mendaftar dan masuk Fakultas Kehutanan UGM pada tahun 1980 melalui bukti, A pengumuman di Koran Kedaulatan Rakyat tentang 3.169 peserta lulus ujian masuk PPI atau proyek perintis I UGM yang terbit pada hari Jumat Kliwon 18 Juli 1980 (5 Puasa 1912) pada halaman 4 kolom 6 pada bagian UGM Fakultas Kehutanan. Nomor 14 tercantum nama Joko Widodo, pada koran tersebut telah dipastikan keasliannya melalui keterangan staf perpustakaan," kata Djuhandhani.


Pengumuman kelulusan Jokowi masuk UGM juga diberitakan oleh Koran Bernas. Pengumuman Koran Bernas ini juga telah diuji oleh Bareskrim dan dinyatakan benar.


"Pada Koran Bernas yang terbit pada Jumat Kliwon tanggal 18 Juli 1980 halaman 4 kolom 4 tercantum daftar pendaftaran ulang UGM Fakultas Kehutanan dilaksanakan pada hari Senin 28 Juli 1980 hal ini sejalan dengan dokumen formulir registrasi mahasiswa Tahun Ajaran 1980/1981 atas nama Joko Widodo tertanggal 28 Juli 1980 di arsip Fakultas Kehutanan UGM telah diuji secara laboratoris oleh Puslabfor yang dinyatakan blangko adalah identik atau produk yang sama dengan pembanding terhadap koran tersebut telah dipastikan keasliannya melalui keterangan staf perpustakaan," tutur dia.


Bukti lainnya adalah surat pernyataan Jokowi sebagai mahasiswa Fakultas Kehutanan UGM. Surat itu tertanggal 28 Juli 1980.


"Kemudian adanya surat pernyataan atau janji mahasiswa atas nama Joko Widodo tanggal 28 Juli 1980 yang telah diuji secara laboratoris oleh Puslabfor dan dinyatakan blangko adalah identik produk yang sama dengan pembanding," tutur dia.


Djuhandhani menambahkan, penyelidik mendapatkan fakta bahwa Jokowi melaksanakan kuliah di UGM. Hal itu dibuktikan oleh Kartu Hasil Studi (KHS) atas nama Jokowi.


"Kedua penyelidik mendapatkan fakta bahwa benar Bapak Ir Joko Widodo melaksanakan perkuliahan di Fakultas Kehutanan UGM melalui bukti adanya hasil studi KHS atas nama Joko Widodo nomor induk mahasiswa 1681/KT, Mahasiswa Fakultas Kehutanan yang telah diuji secara laboratoris oleh Puslabfor yang dinyatakan blangko stempel adalah identik atau sama dengan pembanding," pungkasnya.


Hasil Uji Labfor

Pada kesempatan yang sama, Djuhandhani juga menyebut telah mendapatkan dokumen terkait keaslian ijazah Jokowi. 


Penyidik menguji ijazah Jokowi dengan dokumen pembanding dan hasilnya identik.


"Penyelidik mendapatkan dokumen asli ijazah sarjana kehutanan nomor 1120 atas nama Joko Widodo dengan NIM 1681KT Fakultas Kehutanan UGM pada tanggal 5 November 1985 yang telah diuji secara laboratoris berikut sampel pembanding dari 3 rekan pada masa menempuh perkuliahan di Fakultas Kehutanan UGM meliputi bahan kertas," tutur Djuhandhani.


Dari pengujian itu, penyidik penguji elemen lain, seperti pengaman kertas dan cap stempel. Dipastikan bukti dan pembandingnya identik.


"Pengaman kertas, teknik cetak, tinta tulisan tangan, cap stempel, dan tinta tanda tangan milik dekan dan rektor dari peneliti tersebut maka antara bukti dan pembanding adalah identik atau berasal dari satu produk yang sama," tuturnya.


Sumber: Detik

Komentar