TRIBUNNEWSMAKER.COM - Seorang kakek di Klaten, Jawa Tengah harus meregang nyawa setelah overdosis obat kuat beberapa waktu lalu.
Sebelum meninggal dunia, kakek tersebut sempat menyewa PSK di sebuah warung soto di Klaten.
Warung soto tersebut menjadi modus baru dalam bisnis PSK di Klaten, Jawa Tengah.
Diketahui, kakek berusia 71 tahun tersebut telah meneguk obat kuat begitu banyak lantaran untuk mempertahankan kekuatan dan nafsunya saat berhubungan badan dengan wanita Tuna Susila atau PSK.
Di warung soto tersebut, kakek itu bisa menyewa PSK dengan biaya yang relatif murah.
Cukup mengeluarkan uang sebesar Rp 70.000, kakek tersebut bisa melampiaskan nafsu birahinya.
Maka dari itu, sang kakek berusaha meminum obat kuat agar bisa bertahan cukup lama saat berhubungan intim dengan PSK.
Dalam kasus ini, ternyata warung soto tersebut kerap didatangi oleh sejumlah pria-pria berumur.
Bukan hanya untuk makan soto, melainkan mereka untuk mendapatkan layana dari PSK.
Tewasnya kakek 71 tahun akhirnya membongkar praktik prostitusi di warung soto tersebut.
Entah sudah berapa lama tempat itu dijadikan tempat prostitusi.
Yang jelas, warung soto tersebut menjadi saksi bisu perbuatan pria-pria berumur bersama wanita yang melakukan hubungan.
Baca juga: Buat Senang-senang Husen Curi Uang Korban untuk Sewa PSK Pasca Bunuh Bos, Tak Menyesal
Warung Soto: Modus Tempat Prostitusi
Dilansir dari TribunJateng, Jumat (12/5/2023), praktik prostitusi berkedok warung soto dan wedangan terjadi di Kecamatan Delanggu, Klaten, Jawa Tengah.
Diduga praktik prostitusi itu telah beroperasi cukup lama.
Warung soto dan wedangan tersebut buka setiap hari dari pagi hingga sore.
Sub Koordinator Bidang Penindakan dan Penegakan Perda Satpol PP dan Damkar Kabupaten Klaten, Sulamto mengatakan, para pelanggan yang menggunakan jasa PSK didominasi pria-pria berumur.
"Rata-rata (pelanggannya) sudah berumur. Ya di atas (usia) 50 tahun," kata Sulamto dikonfirmasi, Kamis (11/5/2023).
Baca juga: DEMI CUAN, Suami Istri Ini Perdaya Gadis di Bawah Umur Dijadikan PSK di Jogja, Modusnya Bikin Syok
Setiap harinya ada sekitar dua hidung belang yang menggunakan jasa PSK di warung tersebut.
Dia mengatakan pemilik sengaja menggunakan warungnya untuk praktik prostitusi karena terdesak kebutuhan sehari-hari.
"Dari keterangan bersangkutan (pemilik warung) seperti itu (untuk mencukupi kebutuhan),”
“Karena mereka tidak punya suami, tidak punya pekerjaan yang lebih dari itu sehingga hanya itu yang bisa dilakukan," ungkap dia
Di warung tersebut ada dua PSK yang melayani para hidung belang.
Tarif sekali sewa sekitar Rp 70.000.
Baca juga: Gadis 17 Tahun Kerja Jadi PSK, Orangtuanya Sudah Tahu, Bukannya Marah Malah Minta Kiriman Uang
Terdapat tiga kamar disediakan pemilik untuk kegiatan praktik prostitusi.
"Di situ memang ada tiga kamar yang dipergunakan untuk kegiatan prostitusi,”
Artikel Terkait
Begini Tanggapan Ignasius Jonan Soal Utang Whoosh usai Temui Prabowo
Budi Arie Bantah Projo Singkatan Pro Jokowi, Jejak Digital 2018 Justru Dia Jelas-jelas Ngomong Gitu
Presiden Prabowo Panggil Eks Menhub Ignasius Jonan ke Istana, Bahas Polemik Whoosh?
KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid