NARASIBARU.COM - Mantan perwira Angkataan Udara Amerika Serikat (USAF) Robert Salas mengaku pernah melihat makhluk angkasa luar membuat 10 rudal berhulu ledan nuklir tidak berfungsi.
Menurut Robert, tindakan alien itu bukan untuk agresi, melainkan justru sinyal bagi kemanusiaan.
Robert menuturkan peristiwa itu terjadi pada 1967 di Pangkalan Udara Malmstrom, Montana. Kala itu, dia melihat unidentified flying object (UFO) atau undentified aerial phenomena alias UAP menonaktifkan 10 hulu ledak nuklir di pangkalan militer AS tersebut.
“Itu adalah pesan, bukan serangan,” ujar Robert.
Mantan tentara yang kini berusia 84 tahun itu menuturkan Kementerian Pertahanan AS menganggap tindakan alien trsebut sebagai ancaman bagi keamanan nasional.
Namun, faktanya alien atau makhluk ekstraterestrial (ET) itu tidak menghancurkan apa pun.
“Jika mereka mau melakukannya, mereka bisa,” ucapnya.
Robert menjelaskan dalam kurun waktu enam bulan terdapat setidaknya 30 senjata berhulu ledak nuklir yang dinonaktifkan oleh alien.
“Apa yang mereka lakukan ialah memperingatkan kita, ‘Singkirkan senjata-senjata sialan ini’,” tuturnya.
Robert tidak sembarangan menyodorkan klaimnya. Dia menyampaikan kesaksian itu kepada All-domain Anomaly Resolution Office (AARO), sebuah kantor di bawah Kementerian Pertahanan AS.
AARO yang dibentuk pada 2022 bertugas menyelidiki dan menganalisis UFO alias UAP. Tujuannya ialah meningkatkan pengumpulan data, membuat standardisasi pelaporan, dan mengurangi potensi ancaman.
Menurut Robert, kesalahanpahaman terbesar publik tentang ET ialah menganggap makhluk asing sebagai musuh.
“Tidak ada bukti bahwa makhluk-makhluk ini adalah musuh. Bahaya sesungguhnya ialah kita sendiri, persediaan nuklir kita, rasa aman kita yang palsu,” katanya.
Sumber: jpnn
Artikel Terkait
Kasus Kakek Teriak Wanita Teroris Berakhir Damai, Ngaku Lagi Laper dan Pusing Bayar Kost
EKSKLUSIF! Said Didu Ungkap Surat Perintah Solo 13 Oktober 2024
Ucapan Mendiang Faisal Basri soal Mantu Jokowi Terlibat Penyelundupan Biji Nikel Kini Terbukti? Rugikan Ratusan Triliun
Nikel, China, dan Negara Dalam Dosa: Jokowi dan Jejak Kejahatan Global