NARASIBARU.COM - Bandara Internasional Ben Gurion di Tel Aviv, Israel, resmi ditutup sejak Jumat (13/6/2025), menyusul meningkatnya serangan balasan yang dilakukan Iran.
Penutupan bandara terbesar di Israel ini diumumkan langsung oleh Menteri Transportasi dan Keselamatan Jalan Raya Israel, Miri Regev.
Ia menyatakan bahwa maskapai penerbangan telah menerima informasi resmi terkait penghentian semua aktivitas penerbangan di Bandara Ben Gurion.
“Seluruh maskapai telah diinformasikan. Bandara Ben Gurion ditutup hingga pemberitahuan selanjutnya,” ujar Regev seperti dikutip BBC World, Sabtu (14/6/2025).
Sebagai langkah pengamanan, tiga maskapai penerbangan utama Israel mengevakuasi armada pesawat mereka keluar dari wilayah udara Israel. Hal ini dilakukan untuk mencegah kemungkinan serangan lanjutan dari Iran.
Selain itu, beberapa negara seperti Iran, Irak, Yordania, dan Suriah juga menutup wilayah udaranya, menyebabkan penerbangan internasional ke dan dari Israel dibatalkan atau dialihkan.
Mengutip Times of Israel, hingga kini tidak ada kejelasan kapan layanan penerbangan akan kembali dibuka. Ketidakpastian ini berdampak besar pada konektivitas internasional Israel, yang praktis kini terisolasi secara udara.
Serangan Balasan dan Ketegangan Nuklir
Serangan terbaru Israel ke ibu kota Iran, Teheran, terjadi pada Jumat dini hari waktu setempat. Beberapa ledakan keras terdengar, yang memicu siaga penuh dari sistem pertahanan udara Iran.
Mengutip Newsweek, Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, telah memberlakukan “keadaan darurat khusus” pasca serangan pendahuluan tersebut.
“Ancaman pesawat tak berawak dan rudal terhadap wilayah Israel dan warga sipil sedang kami antisipasi,” ujar Katz.
Iran membalas dengan menutup seluruh penerbangan dari bandara utama dan mengaktifkan kesiagaan nasional.
Di sisi lain, media Iran, Mehr News Agency melaporkan bahwa serangan Israel menyasar wilayah pemukiman di Teheran—membantah klaim Israel yang menyatakan hanya menargetkan instalasi militer dan situs nuklir.
Dampak Global
Konflik bersenjata antara Israel dan Iran bukan hanya memicu kepanikan regional, tetapi juga mengganggu jalur penerbangan global.
Sejumlah maskapai asing telah membatalkan rute penerbangan ke Timur Tengah, dan risiko meluasnya konflik ke negara tetangga kini menjadi perhatian serius komunitas internasional.
Situasi yang kian tidak menentu ini berpotensi memperburuk krisis geopolitik di kawasan, terutama di tengah kekhawatiran bahwa konflik ini bisa memicu perang terbuka berskala lebih luas
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
KPK Sebaiknya Bubar, Tak Punya Marwah Lagi di Hadapan Koruptor
Pengacara Roy Suryo Ibaratkan Jokowi Seperti Ayam yang Mau Disembelih
Kondisi Tel Aviv setelah Iran Luncurkan Serangan Balasan ke Israel: Warga Panik hingga Timbun Barang
Ratusan Sekolah Tanpa Kepsek dan Honorer Ancam Mogok, Dunia Pendidikan KBB di Ujung Tanduk