Langkah ini diambil sebagai bentuk kesiapsiagaan menghadapi potensi gempuran rudal atau drone yang dapat mengancam fasilitas medis vital.
Menurut laporan media lokal, beberapa rumah sakit utama di Tel Aviv dan Haifa telah mengalihkan perawatan pasien dari lantai atas ke ruang bawah tanah atau bunker medis khusus yang telah disiapkan sebelumnya.
Pasien dalam kondisi stabil dipindahkan terlebih dahulu, sementara unit gawat darurat dan perawatan intensif tetap dijaga dengan pengamanan ekstra.
Selain pemindahan bangsal, beberapa rumah sakit juga memperkuat pasokan logistik medis, memeriksa ulang sistem kelistrikan cadangan, serta melatih staf untuk prosedur darurat jika evakuasi harus dilakukan mendadak.
“Keselamatan pasien adalah prioritas utama kami. Kami mengikuti instruksi dari Kementerian Kesehatan dan Komando Front Dalam Negeri untuk mengurangi risiko korban jika terjadi serangan langsung,” ujar juru bicara salah satu rumah sakit pemerintah dikutip Ynetnews.
Langkah ini diambil menyusul meningkatnya eskalasi antara Iran dan Israel dalam beberapa hari terakhir, sebab Iran telah bersumpah akan membalas serangan terhadap fasilitas militernya,.
Rudal Iran Porak-porandakan Israel
Kepanikan warga Israel terjadi tepat setelah Iran meluncurkan ratusan rudal balistik ke berbagai wilayah di Israel.
Serangan tersebut menjadi balasan langsung atas tindakan militer Israel sebelumnya dan menandai eskalasi baru dalam konflik kawasan.
Beberapa rudal berhasil menghantam wilayah metropolitan Tel Aviv, termasuk perbatasan kota Ramat Gan.
Kepala layanan darurat Israel melaporkan sedikitnya tujuh orang mengalami luka-luka, mulai dari ringan hingga sedang, akibat hantaman rudal di kawasan padat penduduk tersebut.
Tayangan di media sosial menunjukkan kilatan ledakan di langit malam dan reruntuhan bangunan yang hancur terkena serpihan proyektil.
Salah satu target yang terdampak parah adalah Pangkalan Udara Nevatim, basis militer strategis di Israel selatan.
Serangan terhadap fasilitas tersebut menimbulkan kerusakan infrastruktur yang signifikan dan menimbulkan pertanyaan soal kesiapan sistem pertahanan udara Israel.
Di sisi lain, Iran menyatakan serangan ini sebagai bentuk “pembalasan yang sah” terhadap serangan Israel sebelumnya.
Pimpinan tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menyebut langkah Israel sebagai provokasi berbahaya yang akan dibalas lebih keras jika berlanjut.
Dalam tulisan di media sosial X, ia memperingatkan Israel "tidak akan lolos tanpa cedera dari kejahatan ini".
Sumber: Tribunnews
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Jokowi dan Budi Arie, Dua Orang Paling Ruwet
Begini Tanggapan Ignasius Jonan Soal Utang Whoosh usai Temui Prabowo
Budi Arie Bantah Projo Singkatan Pro Jokowi, Jejak Digital 2018 Justru Dia Jelas-jelas Ngomong Gitu
Presiden Prabowo Panggil Eks Menhub Ignasius Jonan ke Istana, Bahas Polemik Whoosh?