Buntut Rismon Sianipar Tuduh Lokasi KKN Jokowi Fiktif, Sekdes Ucap Menyesatkan, Warga Beber Fakta!

- Sabtu, 14 Juni 2025 | 20:30 WIB
Buntut Rismon Sianipar Tuduh Lokasi KKN Jokowi Fiktif, Sekdes Ucap Menyesatkan, Warga Beber Fakta!




NARASIBARU.COM - Tudingan Rismon Sianipar tentang lokasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi fiktif, dinilai menyesatkan. 


Sebelumnya, Rismon Sinipar menuding lokasi KKN Jokowi di Ketoyan, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali, fiktif karena desanya baru terbentuk pada tahun 2000-an. 


Sementara Jokowi melakukan KKN sekira tahun 1985-an. 


Namun tudingan Rismon itu langsung dibantah Sekretaris Desa (Sekdes) Ketoyan, Tofan Bangkit Sanjaya. 


Tofan menyebut pernyataan Rismon menyesatkan dan tidak sesuai fakta sejarah.


Tofan Bangkit Sanjaya lalu menunjukkan sejumlah dokumen otentik yang membuktikan bahwa Desa Ketoyan telah berdiri jauh sebelum tahun 2000.


"Desa Ketoyan sudah ada sejak tahun 1954. Bahkan saat itu sudah memiliki struktur pemerintahan desa lengkap, termasuk lurah, carik (sekretaris desa), dan perangkat lain," jelas Tofan kepada awak media, Jumat (13/6).


Sambil memperlihatkan buku catatan desa, Tofan menyebut bahwa pada 13 September 1954, telah diterbitkan Surat Keputusan (SK) Bupati yang mengesahkan jabatan Lurah, Djentoe Abdul Wahab.


"Dalam buku ini tertulis lengkap, ada satu lurah, satu carik, dan tiga kebayan yang sekarang setara dengan kepala dusun. Ini bukti sahih bahwa pemerintahan desa sudah berjalan sejak dulu," tegasnya.


Tak hanya satu dokumen, Tofan juga menunjukkan buku Later C serta buku-buku lawas lain yang memperkuat keberadaan administratif Desa Ketoyan sebelum era reformasi.


"Kalau menurut arsip dan buku desa ini, tahun 1954 sudah ada lurah aktif. Maka, saya bisa menyimpulkan bahwa sebelum tahun itu pun Desa Ketoyan sudah ada," katanya.


Tofan menilai klaim yang menyebut Desa Ketoyan baru terbentuk pada tahun 2000-an sebagai pernyataan yang keliru dan tidak berdasar.


"Kalau ada statement yang mengatakan Desa Ketoyan baru terbentuk tahun 2000-an, berdasarkan data dan dokumen desa, itu jelas keliru dan menyesatkan," tandasnya.




Sementara terkait kegiatan KKN yang dilakukan Jokowi di desa itu, diakui warga dan tokoh masyarakat setempat. 


Muh. Huri (70), warga setempat mengaku pernah berinteraksi langsung dengan Jokowi selama masa KKN berlangsung.


"Iya, (salah satunya) Pak Jokowi. Saya pernah ketemu beliau selama sekitar tiga bulan waktu KKN," katanya.


Huri bahkan mengingat dengan jelas momen saat dirinya dibonceng Jokowi menggunakan motor Vespa untuk pergi membeli gitar ke Solo.


Saat itu, KKN Mahasiswa UGM akan segera berakhir. Para mahasiswa akan hendak mengadakan perpisahan.


Sebagai kenang-kenangan, dia juga meminta gitar sebagai tinggalan.


Dia pun lantas diberi uang oleh salah satu tokoh masyarakat untuk dibelikan gitar.


Karena dalam kelompok KKN di Desa Ketoyan ini yang tahu toko gitar di Solo hanya Jokowi, dia pun langsung diatarkan.


Hanya Jokowi yang tahu lokasi toko gitar di Solo, sehingga bersedia mengantarnya.


"Yang paling saya ingat, kami sempat mampir ke rumah saudaranya Pak Jokowi, rumahnya di dekat sungai dan banyak kayunya, kayak pabrik mebel," kenangnya.


Gitar yang dibeli itu rencananya akan digunakan untuk mengiringi Jokowi menyanyikan lagu "Stuck on You", yang kala itu sedang populer. 


Namun, rencana tersebut batal karena rekan pengiring musik tidak menguasai lagu tersebut dengan baik.


"Karena yang ngiringi kurang pinter, akhirnya gagal dinyanyikan," tambahnya.


Pernyataan Huri dikuatkan Zainal Muhizin (80), warga setempat.


Diakui dia memang tidak melihat langsung kegiatan para mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) saat itu. 


Namun, dia mendengar langsung dari orang tuanya bahwa sejumlah mahasiswa UGM, termasuk salah satunya berasal dari Solo, tinggal di rumah lurah setempat, Djentoe Abdul Wahab.


"Saya meyakini mahasiswa itu adalah Pak Jokowi. Mereka tinggal di rumah Pak Lurah Djentoe," ujarnya.


Jokowi: Ampun.. Ampun


Jokowi balik menantang Rismon Sianipar untuk mendatangi langsung lokasi KKN-nya sewaktu menjadi mahasiswa Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada (UGM) di Desa Ketoyan, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali.


Jokowi bahkan mempersilakan RIsmon menemui kepala desanya untuk mengonfirmasi langsung.  


“KKN dicek aja di Desa Ketoyan, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali dicek ke sana. Tahunnya 1985 awal. Dekat aja dari sini bareng-bareng dari sini. Gampang banget,” ungkapnya saat ditemui awak media di kediaman, Jumat (13/6/2025).


Jokowi juga mempersilahkan siapa saja untuk menelusuri data-data yang bisa merekam KKN 40 tahun silam tersebut.


Termasuk mendatangi keluarga kepala desa saat ia KKN dulu.


“Coba aja. Peristiwanya sudah 40 tahun yang lalu. Tanya dulu ke Pak Kepala Desanya. Waktu itu saya KKN sudah agak sepuh. Ya tanya ke putra-putrinya,” jelasnya.


Ia pun tak habis pikir berbagai tahapan kuliahnya dipersoalkan hingga sedetail itu.


Jokowi menyindir bisa-bisa nanti tempat magang hingga study tour ikut dipersoalkan.


“Nanti KKN ganti lagi KKL-nya dimana. Study tour ada dimana. Ampun, ampun,” tuturnya.


Ia juga heran pihak-pihak yang menuduh ijazahnya palsu padahal belum pernah sekalipun melihat secara langsung.


Jokowi pun menyatakan tetap melanjutkan laporannya atas dugaan pencemaran nama baik di Polda Metro Jaya.


“Ya semuanya kalau menuduh palsu itu harus bisa membuktikan. Palsunya di sebelah mana. Kalau memang sudah menuduh bisa digugat balik. Tapi kalau melihat aslinya aja belum bisa menyatakan palsu dari mana. Tetap (lanjut),” jelasnya. 


Sebelumnya, Rismon Sianipar yang menyebut dirinya ahli digital forensik, menuding tempat Kuliah Kerja Nyata (KKN) Jokowi fiktif. 


Rismon menyebut salah satu lokasi KKN Jokowi saat menjadi mahasiswa Fakultas Kehutanan, Universitas Gajah Mada (UGM) baru berdiri. 


Rismon mengaku akan mengunjungi Kecamatan Wonosegoro untuk mencari dokumen yang merekam kegiatan KKN yang dilakukan Jokowi semasa kuliah.


“Kita iseng-iseng mampir ke Boyolali ke Wonosegoro tempat KKN Pak Jokowi. Banyak yang beredar kita takut hoax banyak. Mumpung di Solo kita mampir ke Wonosegoro,” ungkapnya saat ditemui di Pengadilan Negeri Surakarta, Kamis (12/6/2025).


Ia mendengar wilayah tersebut baru disahkan sekitar tahun 2000-an.


Dengan begitu Jokowi yang lulus sekitar tahun 1985 menjadi tidak masuk akal.


“Di media sosial dikatakan desa-desa tersebut baru berdiri tahun 2000-an. Bagaimana belum ada desanya dipakai KKN. Kalau bisa meminta camatnya membongkar arsip mahasiswa UGM,” jelasnya.


Tudingan Rismon ini menambah tudingan-tudingan sebelumnya kepada Jokowi. 


Sebelumnya dia menuding ijazah Jokowi palsu hingga skripsinya tidak sah. 


Dia bahkan akan menggugat skripsi Jokowi karena menurutnya dalam skripsi tersebut tidak ada tanda tangan dosen penguji.


Menurutnya, dengan absennya tanda tangan ini maka skripsi Jokowi tidak sah.


Dengan demikian ijazah yang diterbitkan juga tidak sah.


“Satu kesatuan proses akademik yang harus dilalui oleh seorang sarjana UGM tanpa skripsi yang legal maka ijazahnya pasti palsu. Skripsi tersebut entry point untuk membongkar semuanya. Bahwa skripsi tanpa tanda tangan dosen penguji di UGM tidak mungkin lulus,” ungkapnya.


Sebelumnya, lokasi KKN Jokowi terungkap saat Bareskrim Polri menjelaskan tentang ujin laboratorium ijazahnya. 


Bareskrim menemukan lokasi KKN Jokowi selama menempuh pendidikan S1 di Fakultas Kehutanan UGM.


Bareskrim Polri mengumumkan hasil penyelidikan atas laporan atau aduan Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) terkait dugaan ijazah Jokowi palsu.


Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro menyatakan berdasar hasil uji laboratoris Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Jokowi memang benar menempuh pendidikan S1 di UGM.


"Benar Joko Widodo melaksanakan perkuliahan di UGM melalui bukti adanya hasil studi KHS atas nama Joko Widodo nomor induk 1681/KT yang telah diuji Puslabfor dan ditnyakan identik sama dengan pembanding serta tanda tangan milik dr Ir Sunardo, Ir Burhanudin, identik merupakan tanda tangan yang sama," katanya dalam konferensi pers, Kamis (22/5/2025).


Selain itu Bareskrim Polri juga menemukan bukti yang membuktikan bahwa Jokowi benar-benar kuliah di UGM.


Dari penyelidikan Bareskrim Polri pun terungkap lokasi-lokasi KKN yang dijalani Jokowi selama kuliah di Fakultas Kehutanan UGM.


Ternyata Jokowi menjalani KKN di 6 lokasi.


"Adanya dokumen uraian ujian dan praktik tingkat sarjana atas nama Joko Widodo di dalamnya menjelaskan telah dilaksanakan pekerjaan praktik tingkat 1 sampai dengan skripsi," katanya.


Tempat KKN Jokwi antara lain :


1. Kuliah lapangan 1 lama satu hari di Banjarejo Ngawi pada tahun 1980. 

2. Kuliah lapangang 3 hari di Baturaden dan Cilacap 1982.

3. Investaris hutan di Banjarejo tahun 1982.

4. Praktik umum lama 2 bulan di Madiun, Cepu dan Rembang 1983

5. KKN 3 bulan di Kecamatan Wonosegoro, Boyolali 1983

6. Probleman kehutanan lama 3 setengah bulan di Kotamadya Surakarta pada 1984-1985.


Lokasi KKN Jokowi menjadi perdebatan karena dianggap sebagai salah satu tudingan dari Roy Suryo CS.


Rismon Sianipar bahkan menyatakan UGM tak bisa menjawab dimana lokasi Jokowi KKN.


"Pada pertemuan dengan pihak UGM tanggal 15 April 2025, mereka masih mencari data akademik terkait lokasi KKN Jokowi," kata Rismon Sianipar.


Sumber: Tribun

Komentar