Selanjutnya Aidil tinggal bersama nenek, dan kedua adik tirinya.
Aidil sebetulnya sempat, bersekolah di SDN Batupannu, namun putus di tengah jalan hanya sampai kelas empat.
"Berhenti karena tidak ada biaya (sekolah)," ujar Aidil.
Kini Idil tinggal dengan seorang perempuan di Kota Mamuju yang dipanggilnya dengan sebutan Mama Bos.
Aidil tinggal dengan Mama Bos setelah neneknya meninggal dunia dua tahun lalu.
Selama bekerja dengan perempuan itu, Aidil mengaku digaji Rp 800 ribu per bulan.
Gajinya itu kemudian ditabung dan hasilnya untuk membangun rumah di kampung halaman Aidil.
Menurut Aidil, rumah itu ditempati ibunya yang datang saat neneknya wafat.
"Saya sudah bangun rumah di kampungku di Desa Bambu," kata Aidil menambahkan.
Meski demikian Aidil sangat jarang pulang ke rumahnya.
"Nanti pulang kalau mama ku datang jemput," katanya lagi.
Aidil mengaku masih sangat menikmati pekerjaannya menjual peyek mulai pukul lima sore hingga pukul sepuluh malam.
Sumber: tribunnews
Artikel Terkait
Bengisnya Bripda Waldi Polisi di Jambi: Bunuh-Perkosa Dosen karena Asmara
Tanda Alam Sebelum Raja Solo Wafat, Pohon Besar Tumbang di Pesanggrahan Langenharjo
Dosen Cantik di Jambi Tewas Diduga Diperkosa & Dibunuh Oknum Polisi, Mobil & Sepeda Motor Dibawa Kabur
Mahasiswa di Sibolga Tewas Dikeroyok Gara-gara Tidur di Masjid, Kepala Korban Dihantam Buah Kelapa