Baca Juga: Muhammad Nizar Kherid Tegaskan Kualitas Pemilu Bergantung pada Pemilih
Menurutnya, stand up comedy cukup segar ketika diskusi berjalan serius. Melalui Stand up comedy juga mudah untuk memberikan kritik- kritik terhadap keadaan saat ini, terlebih menyangkut dengan gagasan perubahan. "Stand Up Comedy juga bisa menjadi sarana untuk menjaring, menggalang dukungan dan khususnya mereka yang mempunyai minat lebih dalam dunia stand up," ujarnya.
Ditambahkan, harapan kedepan akan muncul kesadaran politik, terlebih pemilu ini pesta demokrasi lima tahunan yang krusial untuk menentukan atau memilih pemimpin yang kompeten, tidak hanya menjual gimmick-gimmick tidak jelas. "Kami loyal dengan gagasan, tentu bukan pada sosok Anies saja atau Muhaimin semata, tapi lebih ke gagasan mereka. Kami juga pelajari semua program mas Anis sama Gus Muhaimin, hingga akhirnya sepakat menyebarkan politik gagasan ini," imbuhnya.
Jubir TimNas AMIN Bidang Santri dan Pesantren, Muhammad Husnil menyatakan, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar merupakan sosok santri, mereka berdualah layak diperjuangkan para santri di Indonesia, sebab mereka berdua konsisten memperjuangkan isu- isu santri dan pesantren dan tahu cara memperjuangkanya.
Baca Juga: Idham Samawi Ajak Amalkan Pancasila, Menuju Indonesia Negara Mercusuar
"Pak Anis dan Gus Muhaimin selama ini sudah bekerja nyata untuk kepentingan kita, untuk kepentingan santri dan pesantren. Kontribusinya bisa dilihat," ucapnya.
Itu kenapa diskusi yang diangkat mengambil Tagline Wakanda No More Indonesia Forever. Tagline dikonversikan dengan kondisi saat ini di Indonesia. Menyampaikan kritik baik ke pemerinta dan personal takut masuk penjara dan sebagainya, dan itu juga sudah ada buktinya. Artinya, kondisi indek demokrasi Indonesia semakin lama semakin turun.
"Pak Anis dan Gus Muhaimin memastikan kebebasan berpendapat yang terjamin, bahkan pekerja- pekerja pers tidak akan ditekan ketika menyampaikan kebenaran dan fakta, lebih demokratis," ujarnya.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: krjogja.com
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Bengisnya Bripda Waldi Polisi di Jambi: Bunuh-Perkosa Dosen karena Asmara
Tanda Alam Sebelum Raja Solo Wafat, Pohon Besar Tumbang di Pesanggrahan Langenharjo
Dosen Cantik di Jambi Tewas Diduga Diperkosa & Dibunuh Oknum Polisi, Mobil & Sepeda Motor Dibawa Kabur
Mahasiswa di Sibolga Tewas Dikeroyok Gara-gara Tidur di Masjid, Kepala Korban Dihantam Buah Kelapa