Bappelitbangda Luwu Utara Ungkap Strategi Penghapusan Anak Tidak Sekolah di Luwu Utara

- Sabtu, 23 Desember 2023 | 17:01 WIB
Bappelitbangda Luwu Utara Ungkap Strategi Penghapusan Anak Tidak Sekolah di Luwu Utara

“Penanganan ATS disesuaikan dengan faktor penyebab putus sekolah,” jelasnya.

Ia juga mengungkapkan, Tim Percepatan Penanganan ATS telah merumuskan bentuk intervesi berdasarkan faktor penyebabnya.

Baca Juga: Roy Suryo Pertanyakan Gibran Rakabuming Gunakan Tiga Mic sedangkan Cak Imin dan Mahfud MD Tidak, Ini Alasannya!

“Hal lain yang perlu diantisipasi untuk menurunkan ATS di kabupaten Luwu Utara adalah angka ketidakberlajutan. Di mana masih ditemukan ada murid yang berhenti bersekolah akibat tidak diterima pada jenjang pendidikan berikutnya,” jelasnya.

Salah satu penyebabnya, ungkap Aspar, masih kurangnya ruang belajar.

“Jumlah ruang belajar jenjang SMP/sederajat dan SMA/sederajat saat ini masih lebih sedikit dari pada ruang belajar kelas 6 SD yangvsederajat,” papar dia.

Baca Juga: Inilah Singkatan dan Istilah Asing yang Ditanyakan Gibran Rakabuming kepada Cak Imin dan Mahfud MD

“Ke depan, kita perlu memastikan jumlah ruang belajar SMP sederajat sama dengan jumlah ruang belajar kelas 6 SD sederajat. Begitu pula tingkat SMA sederajat. Untuk kondisi sekarang, jika di SD terdapat 1 kelas untuk kelas 6, maka di SMP dibutuhkan 3 -- 4 kelas atau ruang belajar setiap tingkat dan 5 -- 6 kelas atau ruang belajar untuk SMA di semua tingkatan,” tandasnya.**

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: klikanggaran.com


Halaman:

Komentar